SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M Abdul Hakam, menjelaskan mengenai penyakit yang muncul di kota Semarang di saat Kemarau. (Solopos.com/Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang meminta masyarakat mewaspadai sejumlah penyakit yang muncul akibat udara panas di musim kemarau. Tak hanya infeksi saluran pernapasan (ISPA), namun ada sejumlah penyakit lain seperti herpes atau cacar air, mata merah, hingga diare.

Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam, mengatakan kondisi cuaca panas di musim kemarau dan ditambah polusi bisa menyebabkan virus dan bakteri mudah beterbangan. Sehingga manusia lebih mudah dihinggapi penyakit.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

“Salah satu penyebabnya ya ini cuaca panas dan imunitas tubuh turun. Kemudian lingkungannya juga bisa menjadi kotor karena cuaca panas kan berarti debu ada di mana-mana. Mikroorganismenya saat seperti ini cepat berkembang dan menempel di mana-mana, menempel di baju dan di tangan,” kata Hakam di kantornya, Selasa (29/8/2023).

Ia menjelaskan, jika virus atau bakteri mengenai mata maka akan timbul mata merah. Kemudian jika mengenai kulit maka bisa memicu penyakit herpes. Jika mengenai saluran pernapasan maka bisa menimbulkan batuk flu hingga ISPA.

“Kalau terkena di saluran pernapasan dan terhirup nanti akan menjadi flu batuk. Nah kalau di mata nanti akan menjadi mata merah atau konjungtivitis itu juga disebabkan oleh virus. Kalau kena di kulit bisa terkena herpes atau cacar air atau dompo,” jelasnya.

Hakam juga meminta masyarakat mewaspadai diare di musim kemarau. Ia mencatat kasus diare mengalami peningkatan, dari 2.742 kasus saat Juni 2023 menjadi 3.192 saat Juli 2023.

“Selain pneumonia dan ISPA, yang naik kasusnya diare. Karena ketika musim panas dan kemarau ini yang perlu kita hati hati adalah sumber air. Sumber airnya itu karena sudah terbatas, mengandung e-coli atau tidak. Kan itu yang sebabkan diare di Kota Kabupaten. Itu harus hati-hati,” imbuhnya.

Untuk mencegahnya, Hakam meminta masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Mulai dari cuci tangan setelah dari luar, memakai masker ketika sakit, hingga memperhatikan sanitasi.

“Orang yang punya riwayat asma, sakit paru, kalau berpergian di luar harus pakai masker. Sebisa mungkin tidak bersebelahan dengan orang flu dan batuk. Kalau sudah maskeran setelah dari luar [pulang], masker dibuang lalu cuci tangan. Jaga imun jangan sampai dehidrasi karena imun bisa turun,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya