Jateng
Jumat, 15 September 2023 - 12:29 WIB

Kemarau Panjang Dampak El Nino, Kebakaran Lahan Kosong Kian Marak di Semarang

Newswire  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran lahan. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Musibah kebakaran lahan kosong atau petak ilalang melanda di 47 lokasi di Kota Semarang sepanjang awal hingga pertengahan September 2023. Total kejadian kebakaran di Semarang telah mencapai 59 kasus dalam dua pekan terakhir .

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Damkar Kota Semarang, Nurkholis, seperti dikutip dari Antara, Jumat (15/9/2023). Nurkholis mengimbau kepada masyarakat untuk menggalakkan kerja bakti membersihkan lahan-lahan kosong yang ditumbuhi ilalang atau rumput kering untuk mencegah kebakaran.

Advertisement

Nurkholis mengatakan kasus kebakaran lahan kosong yang ditumbuhi ilalang mulai marak terjadi pada periode Juli, Agustus, September. Kejadian tersebut seiring berlangsungnya musim kemarau panjang dampak dari El Nino.

Diakuinya, lahan-lahan yang belum termanfaatkan sehingga ditumbuhi ilalang dan rumput liar yang kering saat musim kemarau ini memang rawan terjadi kebakaran.

Advertisement

Diakuinya, lahan-lahan yang belum termanfaatkan sehingga ditumbuhi ilalang dan rumput liar yang kering saat musim kemarau ini memang rawan terjadi kebakaran.

“Bisa dikatakan kebakaran rerumputan dan ilalang kering hampir 80 persen. Ini mulai Juli, Agustus, dan September ini,” katanya.

Untuk wilayah rawan kebakaran, lanjut dia, dari kasus yang terjadi cenderung menyebar. Musibah kebakaran paling banyak terjadi di Semarang Barat, Tugu, Genuk, dan Tembalang.

Advertisement

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro P Martanto, telah mengingatkan soal kerawanan kebakaran yang terjadi di lahan-lahan kosong yang ditumbuhi ilalang dan rumput.

Endro mengimbau masyarakat untuk waspada dan berupaya mencegah terjadinya kebakaran. Salah satunya dengan membersihkan lahan kosong secara rutin dari ilalang kering dan sampah

“Kebakaran yang hampir setiap hari terjadi di Kota Semarang, kami punya sistem laporan yang masuk [kebakaran] dari ilalang kering yang terbakar. Ini karena kadang-kadang orang tidak sengaja membuang puntung rokok di sembarang tempat,” katanya.

Advertisement

Kebakaran ilalang juga bisa disebabkan faktor alam, yakni dari gesekan antarilalang kering sendiri. Hal itu seiring dengan kondisi kering di musim kemarau panjang terdampak El Nino.

“Kami kemarin juga melihat laporan karena gesekan ilalang kering sendiri yang menimbulkan api. Kebakaran di Wonosari, saya melihat titik apinya jauh dari tempat yang bisa dijangkau orang,” katanya.

Sumber: Antara.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif