SOLOPOS.COM - Sejumlah peserta beradu mendayung perahu saat Lomba Dayung Tradsional 2017 di Sungai Klidang Lor, Batang, Jateng, Sabtu (1/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Harviyan Perdana Putra)

Solopos.com, BATANG — Lomba Dayung Tradisional kembali digelar di Sungai Klidang Lor, Kecamatan/Kabupaten Batang saat momen libur Lebaran 2023. Selama dua tahun sebelumnya, Lomba Dayung Tradisional sempat ditiadakan karena pandemi Covid-19.

Lomba tahunan ini diikuti 400 tim yang berasal dari Batang dan sekitarnya. Lomba ini juga menjadi hiburan tersendiri bagi para pengunjung di tengah merayakan Lebaran.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Dilansir dari batangkab.go.id pada Senin (24/4/2023), tradisi lomba dayung tradisional di Batang ini ternyata sudah dimulai sejak 43 tahun yang lalu. Pada 1977 tradisi mulai berkembang lebih maju dengan dipertemukan dua tim setiap pertandingannya.

Penyelenggaraan Lomba Dayung Tradisional di tahun 2023 ini tergolong paling ramai karena diikuti 400 tim. Ratusan peserta yang mengikuti lomba dayung tradisional 2023 ini dari Kabupaten Batang maupun luar kota.

Arena perlombaan pun juga tergolong baru. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru saja membangun arena perlombaan tersebut dengan menghabiskan dana senilai Rp36 miliar.

Arena perlombaan yang dibangun kementerian PUPR sepanjang 500 meter. Pembangunan itu sekaligus bertujuan menormalisasi Sungai Klidang Lor. Di arena perlombaan juga disediakan tribune untuk 500 penonton.

“Lomba dayung tradisional menjadi salah satu tradisi Kabupaten Batang yang sudah saya tetapkan [lomba dayung kali ini digelar hingga Syawalan],” kata Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, usai membuka Lomba Dayung Tradisional di Sungai Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Minggu (23/4/2023).

Salah satu pengunjung, Darsuin, mengaku senang karena agenda tahunan tersebut dapat digelar kembali untuk memeriahkan lebaran.

“Acara ini membanggakan warga Klidang Lor. Lomba Dayung Tradisional ini membuat daerah saya makin dikenal orang banyak,” kata dia.

Panitia Koordinator Juru Parkir Desa Klidang Lor, Ayub, mengatakan, seluruh jukir yang terlibat merupakan sukarelawan di desa setempat. Hasil dari parkir seluruhnya akan diserahkan ke sejumlah musala dan masjid setempat.

Setiap kendaraan yang diparkir dikenakan tarif senilai Rp3.000. Jumlah pengunjung yang melihat lomba dayung sempat mencapai 50.000 orang, Minggu (23/4/2023). Jumlah itu berasal dari Batang dan di luar Batang.

“Selama kegiatan lomba dalam sepekan, dana yang terkumpul diperkirakan bisa sampai Rp50 juta. Dana parkir yang terkumpul akan diserahkan untuk rehab ke tujuh musala dan satu masjid,” kata Ayub.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya