SOLOPOS.COM - Penandatanganan Peluncuran dan Diskusi Publik Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Untuk Pengembangan Inovasi berbasis Daerah Provinsi Jawa Tengah di Hotel Grand Candi Kota Semarang, Jumat (6/10/2023). (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG – Sebanyak enam perguruan tinggi vokasi di Jawa Tengah (Jateng) akan bergabung dalam Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah. Nantinya, keenam perguruan tinggi itu bakal melakukan riset untuk memetakan kebutuhan di 35 kabupaten/kota guna mendukung setiap sektor berinovasi melalui kajian-kajian.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Uuf Brajawidagda, mengatakan program ini memberi ruang bagi pergurungan tinggi melakukan kolaborasi. Harapannya, hasil penelitian bisa memberikan dampak ke masyarakat atau setidaknya menjadi modal take and give bagi pemangku kebijakan setempat.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

“Nantinya akan ada pembagian peran. Jadi enggak ada kompetitif atau persaingan, semua berkolaborasi untuk melakulan riset. Keenam PTV [perguruan tinggi vokasi] akan duduk bersama dengan peran dan porsi masing-masing untuk menciptakan inovasi yang diperlukan bagi Jawa Tengah,” kata Uuf seusai Peluncuran dan Diskusi Publik Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Untuk Pengembangan Inovasi berbasis Daerah Provinsi Jawa Tengah di Hotel Grand Candi Kota Semarang, Jumat (6/10/2023).

Uuf menyampaikan penelitian yang dilakukan enam PTV ini secara garis besar akan menggambarkan potensi-potensi yang ada di Jateng. Termasuk memetakan langkah-langkah atau penanganan seperti apa saja yang harus diambil baik jangka pendek maupun jangka panjang.

“Penelitian itu perlu waktu. Kita minta teman-teman utnik memotret Jateng di masa depan itu seperti apa. Tentang industri misalnya, akankan tetap seperti ini atau dari kombinasi [industri) Batang dan Kendal bakal memunculkan tren baru? Nah ini harus di potret agar tetap bisa berinovasi. Tahu apa kebutuhan mendatang, untuk kabupaten/kota atau provinsi. Maka inovasi ini untuk planing atau gambaran pengerjaan Jateng mendatang,” jelasnya.

Uuf pun meminta keenam PTV bisa menjalin kolaborasi secara baik antar sesama maupun pihak lain, terutama leading sector terkait maupun pemangku kebijakan setempat.

Hasil Riset

Sementara itu, Direktur Fasilitasi Riset Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Wisnu Sardjono Soenarso, mengatakan program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah ini juga bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di regional. Nantinya, hasil riset ini juga bisa diimplementasikan dalam peraturan daerah maupun provinsi.

“Karena kalau enggak [diimplementasikan] nanti hasil risetnya hilang, hanya jadi lampiran saja. Maka bisa dipakai baik di peraturan kabupaten/kota atau gubernur. bisa dipakai untuk mengatur kebijakan tertentu, kebijakan pemerintah berbasis riset, knowangle,” kata Wisnu.

Riset ini, imbuh Wisnu, juga bisa berlangsung secara multilayer atau selama tiga tahun. Setela itu, para PTV mempunyai tanggung jawab untuk menyampaikan hasil risetnya selama ini. “Pendanaan tak perlu khawatir. Jateng kegiatannya sekitar Rp900 juta per tahun, seluruh mitra studi Rp15 millar tahun ini. Peniliti bisa fokus riset di program ini, sehingga saat kita tagih harus ada hasilnya,” tutupnya.

Sekadar informasi Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah ini merupakan inisiasi yang dilakukan Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dengan pendanaan LPDP. Terkait enam PTV yang turut ambil peran dalam program tersebut yakni Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Negeri Cilacap, Politeknik Maritim Negeri Indonesia, Politeknik ATMI Surakarta, Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret, dan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya