Jateng
Senin, 11 April 2022 - 19:47 WIB

Kemiskinan Ekstrem di Jateng Bertambah, Jadi 19 Daerah, Ini Daftarnya

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan ekstrem. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Target penanganan kemiskinan ekstrem di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bertambah. Jika sebelumnya, Jateng hanya ditargetkan melakukan penanganan di lima daerah yang masuk kategori kemiskinan ekstrem, kali ini bertambah menjadi 19.

Dikutip dari siaran pers Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, bertambahnya daerah kemiskinan ekstrem itu diketahui dari Surat Edaran Kementerian Sekretarian Negara Wakil Presiden No. B-38/KSN/SWP/KK.04.01/02/2022.

Advertisement

Dalam SE itu ditetapkan ada 212 kabupaten/kota di 25 provinsi yang masuk prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Untuk Jateng, ada 19 daerah, padahal tahun lalu prioritasnya ada pada 5 daerah yakni Brebes, Pemalang, Banyumas, Kebumen, dan Banjarnegara.

Baca juga: 5 Kabupaten di Jateng Ini Akan Terima BLT Desa dan Sembako 3 Bulan

Advertisement

Baca juga: 5 Kabupaten di Jateng Ini Akan Terima BLT Desa dan Sembako 3 Bulan

Ke-19 daerah itu yakni Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo, dan Magelang. Kemudian Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sragen, Rembang, Pati, dan Demak. Selanjutnya Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, memastikan upaya penghapusan kemiskinan ekstrem di Jateng terus berjalan. Hal ini menyusul bertambahnya target penghapusan kemiskinan ekstrem.

Advertisement

“Ya terus saja tiap tahun terus berjalan dan pasti karena ada tekanan eksternal kemarin kondisi Covid-19 dan sebagainya. Kita butuh kerja yang tidak biasa,” ujar Ganjar di kantornya, Senin (11/4/2022).

Selain itu, Ganjar melihat ada kemungkinan data yang tak valid sehingga mengakibatkan penambahan daerah pada target penghapusan kemiskinan ekstrem tersebut. Maka validasi data terus dilakukan.

“Kalau kemudian di beberapa titik nambah bisa jadi dua hal, satu barangkali karena datanya enggak valid. Kedua ya memang bertambah, maka kita minta validasi data terus dilakukan,” ujarnya.

Advertisement

Baca juga: Fitra Kritik Tak Jelasnya Pengentasan Kemiskinan Jateng

Ganjar mengatakan upaya penghapusan kemiskinan ekstrem di Jateng dilakukan secara pentahelix. Mulai dengan gerakan satu OPD satu desa binaan hingga menggandeng perusahaan untuk melakukan corporate social responsibility (CSR).

Selain itu, Ganjar mengatakan momen bulan Ramadan ini juga jadi kesempatan untuk menggandeng filantropi.

Advertisement

“Ini ada kesempatan orang untuk bisa membantu ya kita kerjakan aja mulai sekarang nggak usah nunggu nanti. Kekuatan yang non-APBD kita lakukan, termasuk siang ini juga saya akan mengecek dua rumah di Kendal,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif