SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga miskin (JIBI/Solopos/Dok.)
Kemiskinan Jateng berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) setempat mengalami kenaikan 1.000 jiwa.
Semarangpos.com, SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng), mengungkapkan jumlah penduduk miskin di provinsi ini pada bulan Maret 2016 mencapai 4,057 juta jiwa. Angka itu naik 1.000 dibandingkan catatan bulan September 2015
“Jumlah penduduk miskin di Jateng masih mencapai 13,27% atau 4,057 juta jiwa dari total jumlah penduduk,” ungkap Kepala BPS Jateng, Margo Yuwono.
Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Jateng pada September 2015 yang sebanyak 4,506 juta jiwa, lanjut mengalami peningkatkan sebanyak 1.000 jiwa. “Meski secara absolut meningkat, tapi secara peresentase penduduk miskin di Jateng turun 0,5%,” ujarnya.
Margo lebih lanjut menyatakan jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan Jateng naik 3.451 jiwa, yakni dari 1.789.570 jiwa pada September 2015 menjadi 1.824.080 jiwa pada Maret 2016. Sedangkan penduduk miskin di perdesaan berkurang 3.304 jiwa, dari 2.716.210 jiwa pada September 2015 menjadi 2.682.810 jiwa pada Maret 2016. “Sebagian besar penduduk miskin di Jateng berada di perdesaan yakni sebesar 59,53%,” simpulnya.
Dia menambahkan garis kemiskinan di Jateng pada Maret 2016 adalah Rp317.348/kapita/bulan, atau meningkat 2,60% dibandingkan September 2015 yang tercatat Rp309.314/bulan/kapita. Untuk daerah perkotaan, garis kemiskinan Maret 2016 adalah Rp315.269/bulan/kapita, naik 2,31% dibandingkan September 2015 yang hanya Rp308.163/bulan/kapita.
“Garis kemiskinan di perdesaan pada Maret 2016 senilai Rp319.188 per bulan per kapita, naik 2,87 persen dibandingkan September 2016 senilai Rp310.295 per bulan per kapita,” ujarnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya