Jateng
Senin, 3 Desember 2018 - 16:50 WIB

Kenaikan Harga Bawang Merah & BBM Picu Inflasi 0,24% di Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Kenaikan harga bawang merah dan bahan bakar minyak (BBM) menjelang akhir tahun 2018 membuat Jawa Tengah mengalami inflasi hingga 0,24%. Kenaikan harga bawang merah menyumbangkan 0,733% dan BBM sebesar 0,0350% dari total inflasi Jateng selama bulan November 2018. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono mengatakan penyebab utama inflasi Jateng selama  November 2018 adalah naiknya harga bawang merah dan BBM, kemudian disusul kenaikan harga beras, telur ayam ras, angkutan udara, dan semen.  “Inflasi November tertinggi disebabkan kenaikan harga bawang merah dan kenaikan harga Pertamax,” ungkap Sentot, Senin (3/12/2018).

Advertisement

Di sisi lain, sambung Sentot, yang menahan laju inflasi adalah turunnya harga semangka, bawang putih, kangkung, bayam, dan pepaya. Pasalnya, komoditas tersebut mudah ditemukan dan stok yang sedang banyak.

Secara komponen, lanjutnya, inflasi di Jateng terjadi karena kenaikan indeks pada semua kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan yang mencapai 0,43%.  Diikuti kemudian kelompok bahan makanan sebesar 0,36, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, serta kelompok sandang dengan masing-masing sebesar 0,20%, kelompok perumahan, air, Iistrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,16%, kelompok kesehatan sebesar 0,11, dan keIompok pendidikan, rekreasi dan olahraga masing-masing sebesar 0,02%.

Sentot menambahkan inflasi terjadi di enam kota SBH di Jawa Tengah. Kota Purwokerto mengalami Inflasi tertinggi, yaitu sebesar 0,32% dengan IHK sebesar 131,18. Inflasi di Kota Clacap mengikuti sebesar 0,31% dengan IHK sebesar 137,11, Kota Kudus sebesar 0,29% dengan IHK sebesar 140,25, Kota Tegel sebesar 0,26% dengan IHK sebesar 130,74, Kota Surakarta sebesar 0,22% dengan IHK sebesar 128,57. “Inflasi terendah terjadi di Kota Semarang sebesar 0,21% dengan IHK sebesar 132,22,” ucapnya. 

Advertisement

Inflasi juga terjadi di enam ibu kota provinsi di Pulau Jawa. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Serang sebesar 0,47% diikuti Jogja sebesar 0,46%, Bandung sebesar 0,36%, Jakarta sebesar 0,30%, dan inflasi terendah terjadi di Kota Semarang dan Kota Surabaya masing-masing sebesar 0,21%.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif