SOLOPOS.COM - Gede Pasek Suardika (Dok/JIBI/Solopos)

I Gede Pasek Suardika

Gede Pasek Suardika (Dok/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia periode 2014-2019 I Gede Pasek Suardika mendukung rencana pemerintah pusat menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

“Secara pribadi, dari dulu saya dalam posisi yang setuju dengan pemerintah untuk mengurangi subsidi pada BBM,” katanya seperti dikutip Antara, Kamis (13/11/2014).

Menurut Pasek, anggaran subsidi BBM lebih baik dialihkan untuk pembangunan infrastruktur, transportasi, dan pangan, namun harus tepat sasaran atau diterima oleh orang-orang yang benar-benar membutuhkan.

“50 persen BBM bersubsidi itu ‘dibakar’ [digunakan masyarakat] di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sehingga kalau kita ngomong harga BBM, orang Papua serta Maluku itu tidak pernah mengeluhkannya karena yang mereka keluhkan adalah ketersediaannya,” ujarnya.

Pasek mengungkapkan bahwa ketersediaan BBM bersubisidi di sejumlah wilayah di Indonesia tidak maksimal karena diselundupkan ke luar negeri oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab karena harga jualnya lebih tinggi.

“Jadi rakyat selama ini mensubsidi penyelundup dan pemilik mobil pribadi yang relatif mampu di wilayah Jabodetabek,” katanya.

Kalau ingin BBM bersubsidi selalu tersedia, kata dia, maka harganya harus mendekati harga jual di beberapa negara sehingga tidak diselundupkan lagi.

Hal tersebut disampaikan Pasek usai bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di ruang rapat kantor gubernur bersama sejumlah anggota DPD RI lainnya.

Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat bersikap terbuka kepada masyarakat terkait dengan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi agar ada kepastian pada masyarakat.

“Saya hanya minta dibuka apa yang terjadi sekarang dan untuk apa [ada kenaikan BBM bersubsidi],” ujarnya.

Menurut dia, kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat atas kenaikan harga BBM bersubsidi lebih baik diarahkan ke hal-hal yang produktif seperti pupuk, benih, irigasi, dan pembangunan bendungan.

Ganjar menyatakan tidak setuju dengan kebijakan pemerintah sebelumnya yang memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat sebagai kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya