SOLOPOS.COM - Santri Ponpes Syafaatul Quran menjalani perawatan medis akibat keracunan massal, Sabtu (27/1/2018). (Okezone.com-Taufik Budi)

Keracunan yang dialami santri Ponpes Syafaatul Quran Demak berlanjut seiring belum seluruh korban diizinkan menjalani rawat jalan.

Semarangpos.com, DEMAK— Sebanyak 14 santri masih harus menjalani perawatan medis gara-gara keracunan yang mereka awali setelah menyantap hidangan makan malam di Pondok Pesantren Syafaatul Quran, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Padahal puluhan kawan seperguruan mereka sudah boleh menjalani rawat jalan.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Perkembangan santri yang menderita sakit massal saat ini, di RS Ketileng Semarang masih ada empat santri yang menjalani perawatan. Semunya berjenis kelamin perempuan,” kata Kabag Ops Polres Demak, Kompol Sutomo, Sabtu (27/1/2018).

[Baca juga Santri Pondok Pesantren Syafaatul Quran Keracunan Massal]

Santri-santri yang menjalani perawatan medis di rumah sakit tersebut merupakan pasien rujukan dari RS Pelita Anugerah Mranggen. Sembilan santri dirujuk, namun lima santriwati diizinkan pulang karena kondisi mereka dianggap telah membaik.

“Selain itu masih ada 10 santri lainnya yang dirawat intensif di Puskemas Karangawen. Sedangkan santri-santri yang sebelumnya juga merasakan sakit di ponpes kondisinya juga telah membaik,” tambahnya.

Kendati perwira polisi itu dengan dramatis menyebut ada 10 santri Pondok Pesantren Syafaatul Quran yang dirawat intensif, namun foto yang dipublikasdikan laman aneka berita Okezone.com tak menunjukkan kebenaran informasi itu. Tiga pasien dalam foto tersebut tampak dirawat di bangsal perawatan biasa, bukan intensive care unit (ICU).

[Ikuti juga Foto-Foto Derita Santriwati Syafaatul Quran]

Lepas dari hoaks tersebut, sebelumnya diberitakan, puluhan santri Ponpes Syafaatul Quran di Dukuh Rimbu Lor, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen, Demak mendadak mengeluh mual dan pusing. Para santri yang belajar di madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah di bawah naungan Yayasan Nurul Huda itu diduga keracunan makanan setelah menyantap nasi berlauk oseng sawi, Kamis (25/1/2018) malam.

Banyaknya santri yang kesakitan membuat pengurus ponpes Ponpes Syafaatul Quran mengantar mereka ke beberapa rumah sakit dan puskesmas. Hingga Jumat (26/1/2018) siang, jumlah santri yang menunjukkan gejala keracunan semakin banyak, hingga mencapai 41 orang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya