SOLOPOS.COM - Banjir di Kecamatan Tembalang Kota Semarang sejak Sabtu (18/2/2023) malam disebut Plt Camat Tembalang Cipta Nugraha terjadi di titik yang sama dengan banjir awal tahun kemarin.

Solopos.com, SEMARANG — Warga Griya Rowosari Permai, Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, menuntut pengembang perumahan supaya ikut bertanggungjawab peristiwa banjir bandang yang menerjang kawasan tersebut.

Banjir kerap menerjang perumahan tersebut. Terakhir, banjir terjadi pada Sabtu (18/2/2023) yang menerjang ratusan rumah di wilayah Kelurahan Rowosari.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Pada Sabtu kemarin, banjir terjadi akibat limpahan air dari Sungai Babon dengan ketinggian mencapai satu meter.

Warga menuntut pertanggungjawaban pengembang, lantaran banjir ini tak lepas campur tangan dari pengembang perumahan. Mereka meminta perbaikan tanggul sungai jebol hingga fasilitas umum.

“Kami mau pagar bumi yang roboh pada tanggal 6 Januari lalu segera dibetulkan. Setidaknya banjir tidak setinggi seperti sekarang. Kedua, saluran got itu jangan warga suruh warga kerja bakti terus. Seharusnya, pengembang juga membersihkan dan warga membantu,” kata Joko, 54, warga RT 006/RW 003, Griya Rowosari, Minggu (19/2/2023).

Warga lain, Naura, 29, berharap pembangunan talud Sungai Babon segera direalisasikan. Hal ini bertujuan ketika air sungai meluap tidak sampai meluber ke permikaman warga.

“Bisa dibikin pagar bumi taludnya,” ujarnya.

Sementara itu, Plt. Camat Tembalang, Cipta Nugraha, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui dinas yang berwenang untuk segera merealisasikan pembangunan tanggul demi menuntaskan peristiwa banjir di Kota Semarang.

“Ya karena sudah banjir kesekian kalinya, tentu harapnya segera direalisasikan segala rencana seperti tanggul yang sudah dibahas oleh pemerintah. Agar tidak terjadi lagi banjir yang seperti ini,” ungkap Nugraha melalui telepon WhatsApp, Minggu (19/2/2023).

Menurut Nugraha, banjir kali ini hampir sama dengan kejadian pada bulan Januari lalu.

Sedangkan untuk warga yang terdampak, pihaknya belum mendapatkan laporan secara pasti jumlah warga terdampak banjir dan lumpur.

Nugraha memperkirakan jumlah warga yang terdampak sama seperti kejadian pada Januari yang lalu. Sebab, banjir sebelumnya dan saat ini terjadi di titik yang sama.

Ia memastikan bahwa untuk banjir tahun ini, tidak ada korban jiwa. Warga juga sudah menerima bantuan sejak Sabtu (18/2/2023) malam.

“Banjir kali ini hampir sama, cuma warga sudah siap. Saat ini fokus kita pada permbersihan dulu. Bantuan makanan dan kesehatan pun sudah masuk semua sejak tadi malam,” tuturnya.

Berdasarkan informasi, tanggul yang jebol itu berada di Perumahan Dinar Indah Meteseh, tepatnya di RT 006/RW 026. Di perumahan ini, sebanyak 39 kepala keluarga (KK)  terpaksa mengungsi di masjid setelah tempat tinggal mereka terendam banjir dengan ketinggian mencapai dua meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya