Jateng
Senin, 21 Maret 2022 - 23:01 WIB

Keren Lur! Petani Tembakau di Temanggung Diajari Bikin Konten

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani tembakau di Temanggung mengikuti pelatihan konten kreator di Temanggung, Senin (21/3/2022). (Solopos.com - Antara)

Solopos.com, SEMARANG — Puluhan petani tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), mengikuti pelatihan konten kreator yang diselenggarakan Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) dan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI).

Sekretaris Jenderal AMTI, Hananto Wibisono, mengatakan saat ini teknologi digital berkembang sangat pesat, salah satu komponen pentingnya adalah media sosial yang digunakan setiap hari.

Advertisement

“Atas dasar inilah AMTI dan APTI menginisiasi pelatihan konten kreator dan menulis bagi para petani tembakau dan generasi muda Temanggung yang digelar di Balai Desa Danupayan, Kecamatan Bulu,” katanya, Senin (21/3/2022).

Baca juga: Tradisi Sedekah Bumi Ungkapan Syukur Petani Tembakau di Temanggung

Sebanyak 30 peserta mengikuti pelatihan dan diisi dengan diskusi interaktif. Mereka diberikan pelatihan seputar bagaimana menggunakan media sosial secara bijak, mengetahui berita dan foto yang hoaks, membuat konten yang menarik di Instagram dan Twitter hingga merampungkan rilis yang layak terbit di media massa.

Advertisement

“Perkembangan media sosial dengan segala kelebihan dan kekurangannya perlu disikapi dengan bijak,” katanya.

Ia menuturkan mulai dari kondisi alam dan geografi daerahnya hingga cerita keseharian mereka. Temanggung punya sisi yang berbeda, yang bisa ditampilkan dengan pendekatan yang berbeda pula dari masyarakat yang sehari-hari berprofesi sebagai petani tembakau.

Salah seorang narasumber, Warjono, memberikan berbagai tips dan trik terkait menulis berita yang menarik. Warjono menekankan bahwa setiap peserta bisa menjadi narasumber yang layak dikutip dalam sebuah pemberitaan terkait Temanggung.

Advertisement

“Bapak, ibu dan teman-teman yang hadir saat ini juga bisa menjadi penulis berita, opini dan rilis. Yang terpenting harus dapat menyampaikan fakta. Fakta yang dibungkus dalam tulisan yang menarik, dan minimal mencakup unsur 5W+1H [what, where, who, when, why dan how],” katanya.

Baca juga: Pernah Miskin, Khaby Lame Kini Konten Kreator Ternama Tanpa Kata-Kata

Selain belajar menulis berita, peserta juga diberikan pelatihan mengenai menulis di media sosial yang disampaikan Momo Siregar dari Media Center AMTI. Para petani tembakau di Temanggung ini diajari bagaimana cara membuat caption, membuat foto yang menarik dan tips menghindari hoaks ditujukan kepada narasumber

“Apa yang menjadi keseharian, hal-hal yang mungkin biasa bagi teman-teman di Temanggung, bisa menjadi hal luar biasa bagi orang lain. Foto masa tanam tembakau, mempersiapkan benih, atau sekadar pemandangan Gunung Sindoro, Sumbing adalah sesuatu yang tidak setiap hari bisa dinikmati pengguna sosial media di belahan bumi lainnya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif