Jateng
Rabu, 12 Juli 2023 - 23:27 WIB

Keren! Minat Baca Buku Warga Jateng Diklaim Naik Seusai Pandemi Covid-19

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masyarakat Jawa Tengah saat memilih buku bacaan di bazzar buku yang diadakan di PRPP Semarang pada 2022 lalu. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memgeklaim tren atau minat baca warganya mengalami peningkatan pasca-pandemi Covid-19. Mayoritas buku yang dicari saat mampir keperpustakaan yakni cerita anak, fiksi dan buku-buku tentang ilmu politik.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Arpusda Jateng, Sapta Hermawati, mengatakan peningkatan minat baca ini bahkan dibarengi dengan banyaknya penerbit buku yang bermunculan saat ini. Terlihat, peningkatan itu terjadi sejak Desember 2021, memasuki awal Januari 2023, hingga terjadi peningkatan signifikan di Juli 2023.

Advertisement

“Kita bisa buktikan adanya tren minat baca masyarakat Jawa Tengah yang meningkat ini, dari arus pengunjung yang datang ke perpustakaan. Contohnya saja di Gedung Arspusda Jateng, ada 200 sampai 400 [pengunjung] per harinya yang mampir untuk membaca buku,” ujar Sapta kepada wartawan, Rabu (12/7/2023).

Sapta juga menjelaskan banyak orang saat ini cenderung lebih suka membaca buku karena isi setiap variabel bacaannya lebih komplet ketimbang membaca literasi melalui media online. Bahkan di Gedung Arpusda Jateng, tercatat pengunjung yang datang berasal dari kalangan pelajar SMP, SMA, SMK dan mahasiswa perguruan tinggi.

“Kalau anak-anak SMP biasanya suka nyari buku yang isinya cerita humanis, atau yang berhubungan dengan pelajaran mereka di kelas. Kalau yang anak kampus karena sekarang masuk tahun politik, jadinya yang dicari ya buku-buku berbau politik,” pungkasnya.

Advertisement

Sapta mengungkapkan membaiknya perilaku membaca juga terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota. Sebab, ketika pihaknya melakukan pembinaan pada perpustakaan tingkat desa atau kantor dinas, banyak warga yang tertarik membaca buku di ruangan perpustakaan.

“Ya kalau dibanding sebelum pandemi atau tahun 2019, kecenderungan minat bacanya masih menurun. Tetapi habis pandemi sampai sekarang semakin naik. Maka, trennya pun mengalami peningkatan,” akunya.

Untuk merangsang minat baca masyarakat, Sapta mengaku sengaja mengadakan bazar buku di halaman Gedung Arpusda Jateng selama beberapa hari. Harapannya, warga bisa dapatkan buku murah meriah seharga di bawah Rp50 ribu.

Advertisement

“Tentunya kami yakin pola baca warga Jawa Tengah akan semakin membaik walaupun ada bacaan digital yang sangat masif sebarannya. Karena membaca buku lebih memuaskan karena serapan literasinya lebih luas ketimbang aplikasi online,” terangnya.

Sementara itu, Pristika Mila Anggriani, 19, mengaku lebih sering membaca pada 2023 ini dibanding 2022 lalu. Bahkan dalam setengah tahun ini, ia telah membeli sebanyak empat buku.

“Iya. Rasa-rasanya emang lebih sering baca tahun-tahun ini. Tapi kalau aku biasanya beli novel atau fiksi,” kata Mila.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif