SOLOPOS.COM - Warga RT004 RW001 Kelurahan Tambakrejo, Nur Rohman, tengah membersihkan sia-sisa sampah yang masuk ke dalam area rumahnya, Sabtu (16/3/2024) sore. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), mencatat kerugian banjir parah di Pantura Timur atau Semarang-Demak-Kudus-Jepara-Pati-Grobogan beberapa waktu lalu, mencapai sekitar Rp2,225 triliun. Kerusakan atau kerugian paling banyak, ada di Kota Semarang yang mencapai Rp852,30 milliar.

Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Arif Wahyudi, mengatakan angka Rp2,225 triliun tersebut masih hitungan sementara. Sebab, sampai Selasa (2/4/2024) malam, kabupaten/kota yang terdampak masih terus melakukan assesment lanjutan.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Saat ini perhitungan masih terus berproses bersama OPD [organisasi perangkat daerah] terkait di kabupaten/kota,” kata Arif kepada Solopos.com, Selasa.

Kendati angka kerugian masih bergerak, BPBD Jateng membeberkan jika di Kabupaten Demak, kerugian mencapai Rp800,93 milliar. Kemudian di Kabupaten Grobogan mencapai Rp343,20 milliar.

Adapun di Kabupaten Jepara Rp139,64 milliar dan Kabupaten Kudus Rp80,77 milliar. Kemudian di Kabupaten Pati Rp11,52 milliar dan Kota Semarang Rp852,30 milliar.

“Ini hasil perhitungan awal yang meliputi kerusakan dan kerugian dari sektor perumahan, infrastruktur, ekonomi, sosial dan lintas Sektor ya. Dan angka perhitungan ini masih dapat berubah sesuai update kemudian, perhitungan pada 6 kabupaten sesuai hasil koordinasi,” jelasnya.

Terkait alasan kenapa Kota Semarang kerugiannya bisa paling tinggi padahal banjir di Demak merupakan banjir paling lama surutnya, Arif menjelaskan karena terhitung dari luas wilayah yang terdampak.

Di mana pada Ibu Kota Jawa Tengah, ada sejumlah 56.216 keluarga yang tersebar di 48 kelurahan dari total 8 kecamatan terdampak.

“Betul [Kota Semarang kerugiannya paling besar]. Karena di Demak luas terdampak genangan lebih banyak pada sawah dan sedikit pemukiman. Sedang di Semarang, merata di seluruh pemukiman. Hal lain adalah juga kualitas kerusakan di pemukiman relatif jauh berbeda,” jelasnya.

Berikut, kerugian akibat banjir di enam daerah di Pantura Timur berdasarkan total paling besar :

[ ] Kota Semarang Rp852,30 milliar

[ ] Kabupaten Demak Rp800,93 milliar

[ ] Kabupaten Grobogan Rp343,20 milliar

[ ] Kabupaten Jepara Rp139,64 milliar

[ ] Kabupaten Kudus Rp80,77 milliar

[ ] Kabupaten Pati Rp11,52 milliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya