Jateng
Selasa, 11 Oktober 2016 - 19:50 WIB

KERUKUNAN UMAT BERAGAMA : Perayaan Asyura Ditolak Ormas, Dijaga Ketat Polisi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ustaz Ahmad Baraqbah (Youtube.com)

Kerukunan umat beragama di Semarang ditegakkan polisi setempat dengan menjaga ketat perayaan Asyura oleh muslim syiah.

Semarangpos.com, SEMARANG — Ratusan polisi menegakkan kerukunan umat beragama dengan menjaga ketat perayaan perayaan Asyura oleh kaum muslim syiah Jawa Tengah (Jawa Tengah) di Masjid Yayasan Nuruts Tsaqalain di Jl. Boom Lama, Semarang Utara, Kota Semarang, Selasa (11/10/2016).

Advertisement

Penegakkan kerukunan umat beragama dengan penjagaan ketat perayaan hari Asyura di Kota Semarang tersebut dilakukan menyusul penolakan sejumlah aktivis organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam atas kegiatan tersebut. Seperti diberitakan Semarangpos.com, Kamis (6/10/2016) lalu, 50 orang demonstran mendatangi Mapolda Jateng di Kota Semarang untuk menyatakan penolakan mereka.

Hari peringatan haul Sayyidina Husain Bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW, itu sebelumnya akan digelar kaum muslim syiah di Gedung Pusat Kesenian di kompleks Pekan Raya Promosi Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah di Kota Semarang. Namun atas alasan keamanan, lokasi perayaan Asyura tersebut akhirnya dipindahkan.

Wakil Ketua Panitia Peringatan Asyura, Husein Ridho, mengatakan lokasi kegiatan perayaan Asyura oleh kaum muslim syiah itu dipindahkan karena Dinas Pariwisata mendapat tekanan sehingga izin acara yang semula telah diberikan mendadak dicabut. “[Namun] izin sudah masuk ke polres serta polda, [sehingga] acara akan tetap jalan,” imbuhnya.

Advertisement

Perayaan hari peringatan haul cucu Nabi Muhammad SAW, Husain Bin Ali tersebut, lanjut dia, akan diisi dengan ceramah yang disampaikan Ustaz Ahmad Baraqbah dari Pekalongan serta pembacaan Kitab Suci Alquran. Ia memperkirakan sekitar seribu kaum muslim syiah dari berbagai wilayah di Jateng akan hadir dalam peringatan Asyura tersebut.

Terpisah, juru bicara Forum Umat Islam Semarang Muhammad Lutfi menyayangkan pemberian izin untuk kegiatan tersebut. “Kalau dibiarkan akan memunculkan benih konflik,” ucapnya, menegaskan.

Menurut dia, kegiatan perayaan Asyura oleh kaum muslim syiah di daerah lain, seperti Jawa Timur dan Bogor, sudah tidak diperbolehkan.

Advertisement

KLIK DI SINI untuk Berita Sebelumnya
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif