Jateng
Senin, 20 Februari 2017 - 15:50 WIB

KERUKUNAN UMAT BERAGAMA : Perayaan Cap Go Meh Aman, Pengunjung Senang

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perayaan Cap Go Meh di depan Balai Kota Semarang, Jl. Pemuda No. 148, Sekayu, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jateng, Minggu (19/2/2017). (Facebook.com-Sapek Jmco)

Kerukunan umat beragama di Semarang terwujud dengan digelarnya Cap Go Meh dengan mengundang sejumlah tokoh agama.

Semarangpos.com, SEMARANG – Perayaan Cap Go Meh di Kota Semarang yang sempat mendapat penolakan karena akan digelar di depan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) berlangsung aman setelah akhirnya digelar di depan Balai Kota Semarang, Jl. Pemuda No. 148, Sekayu, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (19/2/2017). Khalayak pengguna Internet (netizen) yang mengaku mengunjungi perayaan tersebut pun merasa senag karena kerukunan umat beragama di Kota Semarang dapat terjaga.

Advertisement

Sejumlah netizen menganggap perayaan Cap Go Meh dengan mengundang sejumlah tokoh dari berbagai agama itu adalah wujud Kota Semarang sebagai kota yang memiliki toleransi antarumat beragama. “Hadir indahnya kebersamaan berbagai agama dalam perayaan ‘semarak cap go meh’ Semarang,” tuilis pengguna akun Facebook Dadan Nugraha.

Selain dapat menunjukkan kerukunan umat beragama di Kota Semarang, netizen menganggap perayaan Cap Go Meh itu sebagai wujud persatuan masyarakat Kota Semarang sebagai satu bangsa, yakni Bangsa Indonesia. “Indahnya kebersamaan. Semua bangga pakai pita merah putih yang diikat di kepala. Mewujudkan NKRI,” tulis pengguna akun Sapek Jmco yang juga mengaku hadir dalam acara tersebut.

Pengunjung merasa sangat gembira, karena selain berlangsung aman, pengunjung juga dapat makan lontong cap go meh dan mendapatkan kaus gratis dari pihak sponsor. Meksipun sempat dilanda hujan gerimis sesaat, perayaan Cap Go Meh di depan Balai Kota Semarang itu tetap berlangsung meriah.

Advertisement

Perayaan Cap Go meh sejatinya akan digelar di depan MAJT. Namun karena ada penolakan dari sejumlah ormas yang mengatasnamakan umat Islam, acara terpaksa dipindah di Balai Kota untuk menghindari kekisruhan, kesalahpahaman, dan menjaga kerukunan umat beragama di Kota Semarang. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif