SOLOPOS.COM - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Haerudin. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG — Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) turut angkat bicara terkait kerusuhan di Muntilan, Kabupaten Magelang, yang melibatkan dua organisasi sayap partai politik, yakni Laskar BSM PDIP dan GPK, Minggu (15/10/2023) sore.

Kepala Badan Kesbangpol Jateng, Haerudin, mengaku sangat menyayangkan peristiwa itu. Pihaknya pun akan lebih meningkatkan sosialisasi melibatkan pemuda hingga tokoh agama agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Ia juga meminta partai politik (parpol) untuk lebih giat memberikan edukasi politik kepada kader atau simpatisannya demi menjaga keamanan dan ketertiban, sesuai dengan aturan Undang-undang (UU).

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

“Partai politik tentu sesuai dengan kewajiban yang ada di Undang-undang itu mengamanatkan pendidikan politik. Jadi bukan saja terkait dengan politiknya, tetapi juga menjaga situasi yang kondusif dan juga sosialnya. Harapannya etika dan budaya politik harus dikedepankan untuk membangun situasi yang kondusif di Jawa Tengah,” pinta Haerudin kepada wartawan, Senin (16/10/2023).

Haerudin juga tak menampik saat ditanya perbedaan pandangan dan pilihan di tahun politik merupakan hal yang wajar terjadi. Meski demikian, dibutuhkan kedewasaan sikap untuk saling menjunjung toleransi guna mendukung situasi yang kondusif di Jawa Tengah.

“Perbedaan pandangan harus dihadapi dengan sikap yang toleran. Sikap yang toleran itu perbedaan itu sebagai keniscayaan tetapi bagaimana kemudian bisa saling memahami berbedaan itu, saling toleran antarsatu dengan yang lain,” tandasnya.

Haerudin menambahkan Magelang juga masuk dalam salah satu daerah rawan berdasarkan pemetaan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP). Oleh karenanya, upaya pencegahan diharapkan bersama- sama dapat lebih dimasifkan lagi.

“Magelang ini masuk dalam daerah yang rawan konflik. Daerah tengah seperti Purworejo, Magelang, termasuk Wonosobo dan Temanggung termasuk daerah rawan yang patut diantisipasi,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan akibat bentrok antara dua kelompok organisasi sayap PDIP dan PPP terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang. Bentrokan itu diwarnai saling lempar batu antara dua kubu, hingga pembakaran 6 sepeda motor.

Massa yang terlibat bentrok diduga berasal dari Laskar PDIP dan Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) yang merupakan organisasi sayap PPP. Hal itu pun cukup mengejutkan mengingat PDIP dan PPP merupakan partai politik yang menjalin koalisi pada Pilpres 2024. Kedua parpol juga sepakat mengusung mantan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, sebagai bakal calon presiden (bacapres).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya