SOLOPOS.COM - Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo (kiri), melihat-lihat tempat tidur kesehatan produksi Paramount Bed Indonesia di showroom mereka yang terletak di Jl. Dr. Sutomo No. 11, Semarang, Rabu (19/7/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Kesehatan Jateng, alat-alat pendukungnya di Jateng, mayoritas buatan luar negeri.

Semarangpos.com, SEMARANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah (Jateng) mendorong pemasaran produk-produk alat kesehatan (alkes) buatan dalam negeri. Selama ini, pemasaran alkes di Indonesia–terutama di Jateng–masih didominasi produk asing.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Kepala Dikes Jateng, Yulianto Prabowo, menyebutkan berdasar data yang diperolehnya, alkes-alkes produksi luar negeri masih cukup dominan. Tercatat, produksi luar negeri mendominasi sekitar 94% dalam pasar produk alkes di Indonesia.

“Berarti hanya enam persen alkes buatan dalam negeri yang beredar di pasaran. Padahal, alkes itu merupakan pengeluaran terbesar di bidang kesehatan, selain obat-obatan,” tutur Yulianto saat menghadiri acara Opening Showroom Paramount Bed Regional Jateng-DIY di Jl. dr. Sutomo No. 11, Kota Semarang, Rabu (19/7/2017) pagi.

Oleh karena itu, Yulianto pun mengaku senang dengan hadirnya produk-produk alkes dari PT Paramount Bed Indonesia yang bekerja sama dengan PT Ramora Jaya Pratama, selaku salah satu perusahaan pemasaran alkes di Tanah Air, di wilayah Jateng dan DIY.

Yulianto yakin prospek pemasaran alkes di Jateng cukup cerah, mengingat masih banyaknya rumah sakit-rumah sakit di Jateng, terutama yang kelas pratama, yang membutuhkan alkes.

“Pasar industri alkes di Indonesia sangat besar, mencapai 13 triliun. Bayangkan saja kalau 10% berasal dari Jateng. Berarti kan sekitar Rp1,2 triliun. Jumlah yang cukup besar,” imbuh Yulianto.

Yuliyanto menambahkan di Jateng setidaknya ada 276 RS, mulai dari kelas A, B, C, dan D, dan belum termasuk klinik kesehatan. RS dan klinik itulah yang akan menjadi target pasar alkes dari PT Paramount Bed Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Romora Jaya Pratama, Tiurmina Silalahi, menargetkan pendapatan sekitar Rp5 miliar di tahun pertama perusahaannya beroperasi di Jateng. Ia optimistis target itu bisa terpenuhi mengingat selama ini banyak pelanggannya yang berasal dari Jateng.

“Sekarang yang berasal dari Jateng dan DIY kalau mau membeli produk alkes dari Paramount enggak perlu lagi ke Cikarang. Cukup di sini [Semarang] saja,” beber Tiurmina.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya