SOLOPOS.COM - Ilustrasi melahirkan (Hufftingpost.com)

Kesehatan masyarakat di Jawa Tengah dinilai masih perlu ditingkatkan, karena masih tingginya angka kematian ibu melahirkan. 

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah mengungkapkan sampai Agustus 2015 tercatat 403 orang ibu meninggal dunia akibat melahirkan. Kepala Dinkes Jawa Tengah (Jateng) Yulianto Prabowo mengatakan kasus kematian ibu melahirkan di Jateng masih cukup tinggi.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

“Dari sekitar 500.000 ibu hamil setiap tahun 15 persen di antaranya ada resiko komplikasi yang bisa mengakibatkan kematian ibu saat melahirkan,” katanya pada diskusi Turunkan Angka Kematian Ibu Melahirkan dan Bayi Baru Lahir di Semarang, Senin (14/9/2015).

Dia mengungkapkan pada 2014 tercatat kasus kematian ibu melahirkan mencapai 711 orang atau setiap hari hampir dua orang ibu melahirkan meninggal dunia.
“Sedangkan sampai Agustus 2015 tercatat 403 orang ibu meninggal saat melahirkan,” tandasnya.

Untuk menekan angka kematian ibu melahirkan, sambung Yulianto mendorong agar ibu yang sedang hamil mengontrol kesehatan secara rutin di dokter pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
Demikian pula saat persalinan juga dilakukan di puskesmas tidak ke dukun bayi agar mendapatkan perawatan dari tenaga kesehatran yang memadai.

”Keberadaan dukun bayi tetap diperlukan, tapi untuk pijat bayi dan ibu sehabis melahirlan,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam kesempatan sama mengatakan merasa prihatin dengan tingginya kasus kematian ibu melahirkan.
Untuk itu, Ganjar membuat program berburu ibu hamil di setiap daerah untuk menekan kasus kematian ibu hamil dan bayi yang baru lahir.

”Melalu program berburu ibu hamil, maka ibu yang hamil akan dicatat kondisinya serta dipantau perkembangan kehamilan sampai melahirkan,” ungkap dia.

Dia mengaku setiap berkunjung ke daerah bila mendapati ada ibu yang sedang hamil senantiasa menanyakan kondisi kesahatan serta sudah diperiksakan ke dokter atau belum.

Ganjar menegaskan bila nantinya masih ada daerah kasus kematian ibu melahirkan masih tinggi maka akan memberikan peringatan kepada pejabat bersangkutan.
”Sebagai Gubernur saya akan memberikan peringatan kepada pejabat yang gagal tersebut,” tukas Ganjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya