Jateng
Rabu, 12 Januari 2022 - 16:38 WIB

Keterlaluan! Kakek 60 Tahun di Pati Rudapaksa Perempuan Difabel

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tindak kekerasan seksual. (jentera.ac.id)

Solopos.com, PATI — Perbuatan amoral diduga dilakukan seorang kakek berusia 60 tahun, SWN, asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng). Kakek tersebut tega melakukan perbuatan bejat dengan melakukan rudapaksa kepada perempuan difabel atau penyandang disabilitas.

Akibat perbuatan kakek itu, korban saat ini hamil enam bulan. Korban diduga menjadi korban pemerkosaan sejak 2021 lalu. Pelaku diduga telah melakukan perbuatan bejat kepada korban sebanyak empat kali.

Advertisement

Hal itu diungkapkan kuasa hukum korban, Jumain, yang menyebut korban merupakan penyandang disabilias atau difabel. Korban sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah sekolah di Pati.

Baca juga: Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswi UMY, Terduga Pelaku Bantah Rudapaksa

“Sepi di pagi hari pukul 06.00 WIB. [Pelaku] mau ke sawah [sambil] menunggu [korban] masuk kerja. Lalu ditarik, dibawa ke rumah pelaku. Saat belum ada orang,” ungkap Jumain, dikutip dari laman Murianews.com, Rabu (12/1/2022).

Advertisement

Jumain mengatakan korban merupakan penyandang disabilitas, tunawicara. Oleh karenaya, saat mendapat perlakuan cabul dari pelaku, korban tak bisa meminta pertolongan.

“Korban ini disablitas tunawicara. Sementara, ibunya lumpuh. Bekerja sebagai tenaga kebersihan. Terus dia di situ ada tindak asusila. Ya pemerkosaan,” ungkap Jumain.

Jumain menambahkan kasus dugaan pemerkosaan terhadap korban disabilitas ini telah dilaporkan ke Polres Pati. Kasus ini mulanya sulit terungkap karena kondisi korban yang tunawicara. Namun, ibu korban yang curiga karena anaknya tidak mengalami menstruasi akhirnya bercerita ke kerabat.

Advertisement

Baca juga: Pemilik Bangunan Eks Kawasan Prostitusi LI di Pati Tuntut Ganti Rugi

Mulanya, keluarga menduga korban memiliki penyakit tumor. Namun setelah diperiksa ke bidan, korban ternyata hamil enam bulan.

“Bahwasanya si korban ini kok gak ada haid. Terus bilang sama pelapor [kerabat]. Terus curiga ada tumor atau apa. Pas ke bidan positif hamil. Kita mendampingi ke Pukesmas untuk tes kehamilan, dan menurut dokter Pukesmas sudah hamil enam bulan,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif