Jateng
Kamis, 17 November 2022 - 23:00 WIB

Ketua Semarangker Beberkan Ciri-Ciri Kemunculan Mahkluk Gaib

Ponco Wiyono  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SEMARANG — Komunitas Semarangker selama ini dikenal sebagai kelompok penjelajah tempat-tempat angker dari Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Kali ini, Ketua Semarangker, Pamuji Yuono, pun membagikan pengalamannya tentang tanda-tanda kemunculan makhluk halus atau gaib berdasarkan aromanya.

Menurut pria berkepala plontos itu, tanda-tanda kemunculan mahkluk halus biasanya diawali dengan aroma atau bau-bau yang khas. Bisa juga bau wewangian hingga anyir seperti bau darah. Menurut Pamuji, munculnya bau tersebut merupakan bagian dari fase awal sebelum terjadinya penampakan mahkluk halus.

Advertisement

“Penampakan biasanya diawali dengan aroma, lalu suara. Ini bisa suara orang menangis, memanggil, tertawa, mengerang. Fase itu kemudian berlanjut ke gerakan-gerakan yang tidak bisa kita prediksi secara tiba-tiba. Bisa kursi bergeser, gelas, maupun tirai. Biasanya, kemudian terjadilah penampakan,” ujar Pamuji kepada Solopos.com, Rabu (16/11/2022).

Pamuji mengaku apa yang disampaikan itu berdasarkan pengalamannya beserta anggota lain Semarangker saat menjelajahi tempat angker, baik yang ada di Kota Semarang maupun kota lain. Di Semarang sejumlah tempat yang dipercaya angker pun pernah didatangi Semarangker seperti Watu Kunti di Hutan Tinjomoyo, hotel di Bukit Gombel, hingga rumah tua di kebun kopi daerah Kabupaten Semarang.

Advertisement

Pamuji mengaku apa yang disampaikan itu berdasarkan pengalamannya beserta anggota lain Semarangker saat menjelajahi tempat angker, baik yang ada di Kota Semarang maupun kota lain. Di Semarang sejumlah tempat yang dipercaya angker pun pernah didatangi Semarangker seperti Watu Kunti di Hutan Tinjomoyo, hotel di Bukit Gombel, hingga rumah tua di kebun kopi daerah Kabupaten Semarang.

Berikut lima jenis bau atau aroma yang biasanya muncul sebelum terjadinya penampakan mahkluk halus.

Baca juga: Kerap Muncul Sosok Penari Cantik, Rumah Tua di Kebun Kopi Banaran Jadi Lokasi Uji Nyali

Advertisement

Wangi bunga Bisa juga menjadi tanda keberadaan kuntilanak berwajah cantik, rambut panjang dan berbaju putih. Legenda Si Manis Jembatan Ancol disebut Pamuji seperti kesaksian warga muncul dengan diawali menyeruaknya aroma melati.

2. Aroma misik, dupa, gaharu, kemenyan. Bau ini identik dengan jin, yang sedang bekerja mengerjakan tugas dari dukun.

“Intinya wangi-wangi kaya dupa itu ada jin yang sedang bekerja dalam konotasi negatif. Sosok jinnya bisa macam-macam, bisa sosok hitam tinggi ada tanduknya,” kata Pamuji.

Advertisement

Baca juga: Ini Dia 5 Tempat Paling Angker di Semarang

3. Bau anyir darah. Bau ini identik dengan penampakan hantu perempuan berwajah menyeramkan misalnya sundel bolong.

“Selain berwajah seram, punggungnya bolong. Penampakannya bisa juga dalam wujud wewe gombel. Bisa juga Nyi Getih, perempuan berbaju sinden dengan rambut acak-acakan dan badannya mengeluarkan darah yang terus menetes,” jelasnya.

Advertisement

4. Bau terbakar. Pamuji menyebut bau terbakar meliputi rambut, tanduk, singkong, dan kabel korslet.

“Misalnya di tengah hutan ada kabel korslet terbakar, kan tidak mungkin ada kabel di situ. Lalu orang Jawa juga ada yang bilang kalau ada aroma ubi terbakar itu ada genderuwo di dekat situ. Sosoknya besar berbulu lebat seperti gorila,” urai Pamuji.

Baca juga: Menengok Koleksi Benda Keramat Semarangker

5. Terakhir adalah bau bangkai. Pamuji mengatakan bau ini merupakan pengalaman paling menyeramkan yang pernah ia alami, lantaran aroma dan penampakannya sama-sama membuat bulu kuduk berdiri.

“Baunya enggak nyaman. Penampakannya hancur banget seperti bekas mutilasi, kecelakaan, dan lain-lain,” ujarnya.

Pamuji pun menyarankan jika ada yang mengalami pengalaman seperti itu, mencium bau atau aroma yang janggal untuk tidak takut. Jika takut, maka hantu atau makhluk halus akan semakin berani mengganggu. Cara yang ampuh mengatasinya adalah dengan berdoa kepada Tuhan atau menurut kepercayaan masing-masing.

“Jika mengalami hal semacam itu, berdoa saja. Bagi yang Muslim, membaca Al-Fatihah, ayat kursi, surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas. Atau mangga, menurut kepercayaan masing-masing. Intinya kita harus selalu meminta perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar Pamuji.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif