SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Keuangan Syariah Fair yang diikuti lembaga-lembaga keuangan syariah, salah satunya BNI Syariah.

Semarangpos.com, SEMARANG – BNI Syariah menargetkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Rp6 miliar selama pelaksanaan Keuangan Syariah Fair (KSF) di Mal Paragon Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat-Minggu (12-14/5/2017).

Promosi BRI Hadiahkan Mobil dan Logam Mulia kepada Pemenang Super AgenBRILink

“Kalau dari sisi jumlah akun baru, target kami sebanyak 300 akun baru selama KSF ini,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Bisnis BNI Syariah Dhias Widhiyati, Sabtu (13/5/2017).

Dari sisi penyaluran pembiayaan, dia berharap melalui kegiatan tersebut dapat tersalur dana mencapai Rp10 miliar, baik untuk sektor konsumtif maupun produktif.

Untuk memenuhi target tersebut, pihaknya melakukan kerja sama dengan beberapa mitra strategis di Kota Semarang terkait dengan penggunaan produk, jasa, dan layanan Hasanah.

Ia mengatakan bahwa kerja sama tersebut meliputi komitmen penggunaan cash management  dengan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung dan Yayasan Siti Sulaechah.

“Selain itu, juga dibangun komitmen dengan PT Republik Propertindo dalam hal fasilitas BNI Griya iB Hasanah dengan total potensi dari seluruh kerja sama mencapai Rp48 miliar,” katanya.

Ia merasa optimistis target tersebut dapat terpenuhi mengingat potensi pasar di Semarang dan sekitarnya sejauh ini cukup baik.

Pemimpin BNI Syariah Semarang A. Pitra Ardiati mengatakan bahwa BNI Syariah KCU Semarang mengalami pertumbuhan yang baik di akhir tahun 2016.

Berdasarkan data, aset BNI Syariah KCU Semarang tumbuh sekitar 15,71 persen dari aset tahun 2015, yaitu dari Rp404 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp467 miliar pada tahun 2016.

Dari sisi profit hingga Desember 2016, tumbuh 15,86 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut dia, profit ditopang dari naiknya pembiayaan konsumtif 16 persen dari tahun sebelumnya dengan nonperforming financing (NPF) atau kredit macet pembiayaan 2016 yang terjaga di level 2,31 persen.

Angka NPF pada tahun 2016, lanjut dia, lebih rendah daripada NPF 2015 yang mencapai 3,08 persen.

Dari pertumbuhan current account saving account (CASA) atau simpanan berbiaya murah juga mengalami penaikan dari tahun sebelumnya, yaitu dari Rp294 miliar menjadi Rp328 miliar pada bulan Desember 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya