Jateng
Jumat, 10 Juni 2022 - 17:22 WIB

KH Dimyati Rois Wafat, Ganjar: Ulama Panutan dan Pemberi Kesejukan

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dan Bupati Kendali, Dico M Ganinduto, turut melayat jenazah Dimyati Rois di Kendal, Jumat (10/6/2022). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, KENDAL — Kabar duka kembali menyelimuti Jawa Tengah (Jateng). Salah satu ulama terbaik Jateng, KH Dimyati Rois, meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Telogorejo, Semarang, Jumat (10/6/2022) dini hari. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pun turut melayat ke rumah duka Dimyati Rois di Kaliwungu, Kendal, Jumat siang.

Dimyati Rois merupakan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) dan Ketua Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dimyati Rois wafat pada usia 77 tahun, tepatnya Jumat sekitar pukul 01.13 WIB.

Advertisement

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menyampaikan belasungawa dan merasa kehilangan atas wafatnya Dimyati Rois. Menurutnya, Dimyati Rois atau yang karib disapa Mbah Dim atau Abah Dim, merupakan sosok ulama yang mengayomi semua orang dan selalu memberikan kesejukan serta menjadi pannutan.

“Pasti kehilangan. Anda lihat, sedemikian banyak orang kumpul, tumplek blek, dan ini bukan Jawa Tengah saja, tapi se-Indonesia ada di sini,” kata Ganjar saat melayat ke rumah duka Dimyati Rois di kompleks Pondok Pesantren Al Fadhlu wal Fadhilah, Jagalan, Kaliwungu, Kendal.

Ganjar memiliki banyak kenangan dengan almarhum Mbah Dim. Keduanya seringkali bertemu untuk silaturahmi atau berdiskusi tentang berbagai persoalan. “Terlalu banyak yang diingat, tapi yang jelas beliau selalu memberikan nasihat-nasihat dan petuah-petuah yang bikin sejuk,” kata Ganjar.

Advertisement

Baca juga: Profil KH Dimyati Rois, Orator Ulung Jujugan Tokoh Nasional

Salah satu hal yang diingat Ganjar adalah saat beliau bersilaturahmi ke rumah Mbah Dim. Saat itu ia bersama Mbah Dim berbicara banyak hal tanpa ada jarak meskipun dalam beberapa event politik keduanya tidak selalu sama.

“Saya pernah sowan ke sini waktu itu, ngobrol banyak, beliau memberikan petuah-petuah kepada saya dan yang menarik karena beberapa event politik yang kita tidak selalu sama. Tapi betapa dari sisi hati itu saya merasa sebagai anak tidak ada sedikitpun jarak dalam posisi yang berbeda-beda. Selalu memberikan kesejukan kepada semuanya. Petuah-petuah beliau itu selalu membuat adem, menyenangkan,” kenang Ganjar.

Advertisement

Setelah melayat di rumah duka, Ganjar beserta para tokoh seperti Gus Yusuf, Muhaimin Iskandar, dan sejumlah ulama dari berbagai daerah ikut menyalatkan jenazah Dimyati Rois di Masjid Al Muttaqin, Kaliwungu, Kendal. Salat jenazah diselenggarakan usai salat Jumat dan diikuti oleh seluruh santri dan masyarakat di sekitar.

Baca juga: Anggota DPRD Jateng Putra Bungsu KH Dimyati Rois, Ini Sosoknya…

KH Dimyati Rois atau Kiai Dimyati adalah Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah Jagalan, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. Mbah Dim, sapaan akrabnya, lahir di Bulakamba, Brebes, 5 Juni 1945. Beliau menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Sebelum itu, KH Dimyati Rois atau Kiai Dimyati juga ngangsu kaweruh di Pondok Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah selama belasan tahun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif