SOLOPOS.COM - Ganjar Pranowo (JIBI/Solopos/Dok)

Ganjar Pranowo (Dok/JIBI/Solopos)

Ganjar Pranowo (Dok/JIBI/Solopos)

Kinerja desa ternyata belum seluruhnya taat aturan. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bahkan menemukan adanya musrenbangdes fiktif saat sidak ke Wonosobo

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Kanalsemarang.com, WONOSOBO- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemukan jadwal musyawarah perencanaan pembangunan desa fiktif di Desa Limbangan, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, Rabu (21/1/2015), saat melakukan inspeksi mendadak.

Berdasarkan jadwal yang dikirimkan Kecamatan Watumalang melalui Pemerintah Kabupaten Wonosobo kepada Pemerintah Provinsi Jateng, musrenbangdes seharusnya dilaksanakan pada Rabu (21/1/2015) di Balai Desa Limbangan, namun saat Ganjar sidak ternyata tidak ada kegiatan apa pun.

Mengetahui hal tersebut, Ganjar mengaku kecewa dan langsung menanyakan kepada Kepala Desa Limbangan Sutarmin dan Kepala Dusun Limbangan, Panggung Suparni, mengenai mengapa musrenbangdes tidak dilaksanakan.

Di hadapan Ganjar, kedua perangkat desa itu menyatakan tidak mengetahui jika Rabu ada jadwal pelaksanaan musrenbangdes.

“Kami tidak tahu karena belum menerima jadwal musrenbangdes dari kecamatan, justru kami menunggu jadwalnya,” kata Sutarmin.

Ganjar terlihat bertambah emosi saat mengetahui Kades Limbangan Sutarmin tidak bisa menunjukkan daftar usulan program pembangunan desa dengan alasan dokumen disimpan Sekretaris Desa yang tidak masuk kerja.

“Dokumen usulan program pembangunan desa disimpan di almari kerja dan kuncinya dibawa Ibu Carik (Sekdes, red),” ujar Sutarmin seperti dikutip Antara.

Menurut Ganjar, dirinya ingin melihat langsung pelaksanaan musrenbangdes dan mendengar berbagai keluhan masyarakat tentang pembangunan desa.

“Kalau musrenbangdes benar-benar dilaksanakan hari ini (Rabu) maka kalau ada kekurangan bisa langsung saya bantu, tapi ternyata jadwalnya fiktif,” kata politikus PDI Perjuangan itu.

Ganjar kemudian menumpahkan kekesalannya kepada Camat Watumalang Bambang Sutarno dan Kepala Bappeda Wonosobo Amin Suradi yang datang menyusul.

Kepada dua pejabat itu, Ganjar menanyakan mengapa jadwal musrenbangdes tidak dikirimkan ke kecamatan dan desa.

“Sudah bukan zamannya lagi musrenbangdes untuk formalitas karena rakyat harus diajak ‘rembugan’ untuk menyusun program pembangunan secara berjenjang dari desa, kecamatan hingga kabupaten/kota,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya