SOLOPOS.COM - Ilustrasi APBD. (Harian Jogja-Dok.)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah 2015 terancam mundur dari jadwal karena ada empat fraksi yang menolak keputusan penetapan anggota komisi pada pembentukan alat kelengkapan dewan.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

“Hingga saat ini, Badan Musyawarah belum mengagendakan rapat pembahasan guna penetapan APBD Jateng 2015,” kata Ketua DPRD Provinsi Jateng Rukma Setyabudi seperti dikutip Antara, Senin (27/10/2014).

Menurut dia, bila Fraksi Gerindra, Fraksi PAN, Fraksi Golkar, dan Fraksi PKS yang menolak hasil pembentukan alat kelengkapan dewan itu tidak mau menghadiri rapat paripurna, penetapan APBD Jateng 2015 tidak dapat disahkan.

“Sesuai dengan Tata Tertib DPRD Jateng Pasal 117 Ayat (1), penetapan APBD harus dihadiri dua per tiga anggota DPRD Jateng atau sebanyak 67 orang,” ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Seperti diketahui, jumlah anggota empat fraksi (Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi PKB, Fraksi PPP, dan Fraksi Demokrat) yang menerima hasil pembentukan alat kelengkapan dewan hanya berjumlah 61 orang sehingga masih kurang enam orang agar memenuhi kuorum dalam rapat paripurna penetapan APBD Jateng 2015.

Jumlah anggota Fraksi Gerindra, Fraksi PAN, Fraksi Golkar, dan Fraksi PKS yang melakukan “walk out” penetapan pembentukan alat kelengkapan dewan sebanyak 39 orang.

Terkait dengan hal itu, Rukma mengharapkan Fraksi Gerindra, Fraksi PAN, Fraksi Golkar, dan Fraksi PKS untuk segera menyerahkan usulan nama anggota komisi ke Sekretariat DPRD Provinsi Jateng.

“Yang penting sekarang adalah keempat fraksi itu mau menyerahkan usulan nama anggota komisi, kami bekerja bersama dahulu sehingga tidak ada kepentingan politik atau kepentingan masyarakat yang tersandera,” katanya.

Anggota Fraksi Golkar DPRD Provinsi Jateng Farida Rahma yang ditemui terpisah menyatakan bahwa pihaknya tidak menghambat pembentukan alat kelengkapan, tetapi menginginkan agar pembentukan alat kelengkapan dewan diulang.

“Kami mengedepankan musyawarah mufakat, kita (semua fraksi) duduk satu meja untuk mencari titik temu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya