SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang meminta pembangunan jalur alternatif penghubung Jalan Kartini-Gajah segera dirampungkan sesuai yang ditargetkan.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

“Saya melihat progres pembangunannya masih sekitar 40 persen. Padahal, pertengahan Desember ditargetkan sudah rampung,” kata anggota Komisi C DPRD Kota Semarang Suharsono seperti dikutip Antara, Selasa (28/10/2014).

Hal itu diungkapkannya usai peninjauan jajaran Komisi C DPRD Kota Semarang ke proyek pembangunan Jalan Jolotundo yang menjadi jalur alternatif penghubung Jalan Kartini dan Jalan Gajah Semarang.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pesimistis pembangunan jalur alternatif Jalan Kartini-Gajah itu bisa selesai sesuai target, apalagi ada beberapa lahan yang belum dibebaskan.

“Jika pada November 2014 pekerjaan belum mencapai 70 persen, kami ragu pembangunan (jalur alternatif Kartini-Gajahbisa selesai di akhr Desember. Apalagi, November sudah masuk musim hujan,” katanya.

Dengan banyaknya curah hujan yang diperkirakan terjadi mulai November 2014, kata dia, bisa menghambat pengerjaan pembangunan sehingga dikhawatirkan akan menjadikan pembangunannya molor.

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang Kadarlusman mengharapkan kontraktor yang menangani pembangunan Jalan Jolotundo bisa menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan yang ditargetkan.

“Untuk pembebasan lahan harus segera diselesaikan sehingga proses pembangunan bisa berjalan sesuai dengan rencana. Saya melihat keseriusan pekerjaan proyek ini bagus,” kata politikus PDI Perjuangan itu.

Dinas Bina Marga, kata dia, harus terus memantau pelaksanaan proyek pembangunan Jalan Jolotundo yang bakal menjadi jalur alternatif yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama proses pembebasan lahannya.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang Wachid Nurmiyanto menambahkan pembangunan jalur alternatif itu juga harus memperhatikan saluran air sehingga tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar.

“Wilayah Jolotundo ini kan daerah cekungan. Jadi, saluran airnya harus diperhatikan. Kalau saluran airnya terganggu bisa menyebabkan banjir. Nanti, warga akan komplain kalau terjadi banjir,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya