Jateng
Senin, 19 Januari 2015 - 18:50 WIB

KINERJA DPRD SEMARANG : Maksimalkan Kerja Pemkot, Dewan Bentuk Tiga Pansus

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - indonesiawebsolusi.com

Kinerja DPRD Semarang terus dikebut. Dewan membentuk tiga panitia Khusus untuk membahasa tiga rancangan peraturan daerah demi mengoptimalkan kerja Pemkot Semarang. 

 

Advertisement

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang membentuk tiga panitia khusus (pansus) untuk membahas sebanyak tiga rancangan peraturan daerah yang sudah disiapkan.

“Ada tiga perda yang perlu diubah untuk mengoptimalkan kinerja Pemerintah Kota Semarang,” kata Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi usai rapat paripurna pembentukan pansus, di gedung DPRD setempat, Senin (19/1/2015).

Ketiga raperda itu yang akan dibahas pansus itu, yakni raperda tentang pengolahan limbah tinja yang merupakan perubahan atas Perda No 6/1993 tentang Kebersihan Dalam Wilayah Kotamadya Semarang.

Advertisement

Kemudian, raperda tentang penanggulangan kemiskinan yang merupakan perubahan atas Perda Nomor 4/2008, serta raperda retribusi jasa umum Kota Semarang yang merupakan perubahan atas Perda Nomor 2/2012.

“Setelah melantik pengganti antarwaktu (PAW) DPRD Kota Semarang dari PDI Perjuangan, kami segera membentuk tiga pansus untuk membahas raperda ini,” kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Semarang itu seperti dikutip Antara.

Menurut Supriyadi, pembahasan perubahan perda itu merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan dewan, sebab masih banyak raperda warisan periode sebelumnya yang belum juga terselesaikan.

Advertisement

Sekretaris Daerah Kota Semarang Adi Trihananto mengatakan perubahan perda itu perlu dilakukan bersama-sama oleh DPRD dan Pemkot Semarang untuk semakin mengoptimalkan percepatan penyelesaian raperda itu.

“Khususnya, untuk raperda pengolahan limbah tinja. Untuk menata sistem pengolahan limbah tinja, kami dan DPRD Kota Semarang memang harus bekerja sama karena tantangan ke depannya kian kompleks,” katanya.

Ia mengakui selama ini cukup banyak kendala yang dihadapi dalam pengolahan limbah tinja, seperti jauhnya akses tempat tinggal masyarakat, misalnya yang tinggal di kawasan Gunungpati dan Mijen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif