Jateng
Jumat, 22 Januari 2016 - 05:50 WIB

KINERJA PERUSAHAAN FARMASI : 2015, Phapros Mencatat Penjualan Rp691 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi obat-obatan (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Kinerja perusahaan Farmasi Phapros mencatat penjualan mencapai Rp691 miliar pada tahun lalu.

Semarangpos.com, SEMARANG-Tahun 2015 merupakan tahun pencapaian yang sangat baik bagi PT Phapros Tbk di tengah fluktuasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil.

Advertisement

Phapros berhasil mencatat penjualan sampai akhir 2015 senilai Rp691 miliar, naik sebesar 19,5% dibandingkan penjualan pada 2014 senilai Rp578 miliar. Sedangkan laba bersih perusahaan pada 2015 senilai Rp63 miliar, mengalami kenaikan signifikan sebesar 40% dibandingkan 2014 senilai Rp45 miliar.

Direktur Utama PT Phapros Iswanto mengatakan dengan di keluarkannya paket-paket kebijakan ekonomi oleh pemerintah pada 2015, serta adanya program BPJS Kesehatan kinerja perusahaan pada 2016 bisa membukukan penjualan dan laba bersih lebih baik.

“Kami menargetkan penjualan tahun 2016 naik sebesar 14 persen dari realisasi penjualan 2015. Adanya BPJS Kesehatan akan meningkatkan penjualan obat generik hingga mencapai dua digit,” katanya dalam rilis yang diterima Semarangpos.com, Kamis (21/1/2016).

Advertisement

Untuk laba bersih, lanjut dia, dengan adanya pembangunan pabrik baru dan sebagainya ditargetkan naik 7% dari pencapaian 2015.

Iswanto lebih lanjut menyatakan, untuk mencapai target tersebut telah menyiapkan beberapa strategi, antara lain memperkuat unit parenteral atau obat injeksi yang selama ini menjadi kekuatan perusahaan farmasi yang sudah berusia lebih dari 60 tahun.

“Untuk produk OGB dan ethical [obat dengan resepdokter] kami akan terus fokus kepasar-pasar parenteral dengan mendorong pertumbuhan penjualan produk-produk andalan Phapros seperti Pantoprazole injeksi, dan Ranitid ininjeksi,” jelas Iswanto.

Advertisement

Selain itu, imbuh dia, juga telah menyiapkan satu parenteral production line baru untuk menambah kapasitas obatinjeksi Phapros, sehingga bisa tumbuh 305-40% di banding 2015. “Kami menginvestasikan dana senilai Rp20 miliar untuk lini ini,” tandasnya.

Sedangkan, untuk produk over the counter (obat jual bebas), sambung Iswanto, bersiap masuk ke digital market untuk merambah e-commerce yang saat ini sedang berkembang serta melakukan re-branding dua produknya yakni Hemorogard dan Bioron.

“Pada 2016 ini, kami Phapros juga akan menambah satu lagi portofolio produk yani alat kesehatan berupa implant arthroplasty dan VP Shunt,” ujarnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif