SOLOPOS.COM - Kirab Budaya Memperingati Hari Kedatangan Kimsin Ys Poo Seng Tay Tee ke-163 di Klenteng Tay Kak Sie Kota Semarang, Minggu (18/6/2023).

Solopos.com, SEMARANG — Kirab Budaya Memperingati Hari Kedatangan Kimsin Ys Poo Seng Tay Tee ke-163 digelar di Kelenteng Tay Kak Sie Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (18/6/2023). Kirab budaya ini merupakan simbol toleransi dan keberagaman masyarakat di Kota Lumpia.

“Tradisi ini menggambarkan bentuk toleransi, bentuk keberagaman, bentuk kerukunan umat yang menjadi satu, ada di Klenteng Besar Tay Kak Sie yang tentu ini menunjukkan bagaimana kota Semarang menjadi salah satu dari 10 kota toleransi Indonesia,” kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang menghadiri kirab budaya tersebut.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Wali kota yang akrab disapa Mbak Ita ini menyampaikan ritual yang memperingati kedatangan Dewa Pengobatan ini memiliki sejarah tersendiri di Kota Semarang. Dahulu kala, ketika wabah penyakit terjadi di Kota Semarang, orang-orang Tionghoa lah yang memberikan obat sekaligus pengobatan kepada masyarakat.

“Ini ritual terkait kedatangan Dewa Pengobatan ke Kota Semarang yang ke-163 tahun. Dahulu ada wabah penyakit di Kota Semarang. Kemudian orang-orang Tionghoa yang di sini meminta kepada leluhur yang di negara Cina untuk memberikan semacam obat sehingga dari sana dikirim ke Semarang dan diberikan pengobatan kepada seluruh masyarakat,” jelasnya.

Wali Kota perempuan pertama di Ibu Kota Jawa Tengah ini juga meminta kirab budaya yang digelar rutin setiap penanggalan Imlek 1 bulan 5 tidak hanya untuk meneruskan tradisi semata.

Ia menyebut, acara kirab budaya dengan membawa Kimsin YS Poo Seng Tay Tee menuju pantai dan mengelilingi Kota Semarang dapat dimasukkan ke dalam kalender wisata.

“Kirab budaya ini jangan sekedar meneruskan tradisi belaka, tetapi juga sebagai atraksi budaya potensial yang menjadi magnet bagi wisatawan,” tegasnya.

Ita juga mengapresiasi digelarnya pengobatan gratis untuk 500 warga sebagai bagian dari rangkaian acara kirab budaya ini. Pelayanan pengobatan modern, tradisional Cina atau shin shee hingga pijat refleksi disediakan termasuk donor darah sudah dilakukan pada Sabtu (10/6/2023).

“Terima kasih juga kepada masyarakat yang terlibat, khususnya seluruh pengurus Yayasan dan Klenteng Tay Kak Sie yang masih mau melestarikan budaya ini. Bagi generasi-generasi muda nanti setelah ini Anda harus melestarikan itu ya,” tandas Mbak Ita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya