Jateng
Kamis, 13 September 2018 - 05:50 WIB

Kirab Budaya Tebokan Lestari di Kudus

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><b>Semarangpos.com, </b><b>KUDU</b><b>S &mdash;</b> Kirab budaya <i>tebokan</i> yang rutin diselenggarakan oleh warga Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam tetap dilestarikan hingga kini. Kirab budaya itu, digelar lagi Selasa (11/9/2018) sore, di Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.</p><p>Kirab budaya <i>tebokan</i> lazim diselenggarakan untuk menyambut Tahun Baru Islam. Kirab <i>tebokan</i> 1440 Hijriah tersebut diikuti puluhan anak-anak, remaja, dan orang tua. Mereka membawa sesaji berupa makanan jenang yang dibentuk gunungan, jajan pasar, dan hasil bumi yang diarak mengitari Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.</p><p>Pada kirab tersebut, ada pula rombongan yang membawa miniatur gerbang Kudus Kota Kretek hingga miniatur masjid. Rute perjalan dimulai dari Jl. Sosrokartono menuju pertigaan Desa Bacin, arah GOR Desa Kaliputu, dan Balai Desa Kaliputu.</p><p>Warga juga memadati lokasi kirab, termasuk rute kirab juga dipadati penonton yang menantikan kehadiran mereka sejak siang hari. Sesampai arak-arakan di depan panggung utama, dilakukan doa yang dipimpin oleh ulama setempat, selanjutnya semua gunungan jenang diperebutkan warga.</p><p>Menurut Kepala Desa Kaliputu Suyadi, <i>tebokan</i> merupakan istilah jawa dari kata "tebok", yakni sejenis nampan dari anyaman bambu yang oleh warga Desa Kaliputu biasanya digunakan untuk meletakkan jenang. Sementara tradisi tebokan merupakan bentuk ungkapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas keberhasilan mereka di bidang usaha jenang yang diperingati bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Islam.</p><p>"Warga juga berharap kepada Tuhan agar usahanya di bidang pembuatan jenang semakin berkembang sehingga kesejahteraan masyarakat juga semakin meningkat," ujarnya penuh harap, "mudah-mudahan ekonomi masyarakat semakin meningkat kedepannya."</p><p>Sementara itu, Pembina Asosiasi Desa Wisata Kudus Mutrikah menganggap atraksi budaya yang digelar di Desa Kaliputu merupakan salah satu kegiatan budaya yang bisa menjadi daya tarik wisata sehingga perlu dilestarikan karena sudah sejak lama digelar. Apalagi, imbuh dia, Desa Kaliputu juga memiliki potensi di bidang makanan khas Kudus, yakni jenang yang juga menjadi potensi wisata kuliner.</p><p>Ia berharap ada upaya pengembangan lebih baik lagi agar potensi wisatanya bisa ditawarkan kepada masyarakat luas.</p><p><strong><i><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</i></strong></p><p></p><p></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif