SOLOPOS.COM - Sejumlah warga membawa gunungan yang berisi hasill logam saat kirab tradisi hasil pande besi di Desa Hadipolo, Kudus, Jawa Tengah, Senin (12/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara)

Kirab di Kudus kali ini menampilkan gunungan dari beraneka jenis hasil kerajinan logam.

Semarangpos.com, SEMARANG – Masyarakat Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), menggelar kirab gunungan aneka hasil kerajinan logam sebagai salah satu upaya mempromosikan hasil kerajinan dari bahan logam masyarakat setempat, Senin (12/12/2016).

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Hasil kerajinan dari bahan logam yang diarak oleh masyarakat Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kudus itu di antaranya pisau, golok, cangkul, garu, cetok, serta perkakas rumah tangga lain.

Selain gunungan dari aneka kerjainan logam, dalam kirab itu juga ditampilkan gunungan dari hasil bumi masyarakat desa setempat, seperti kacang panjang, jagung, gambas, terong serta mentimun.

Kirab gunungan logam yang digelar Senin itu diikuti puluhan anak-anak, remaja, dan orang tua, untuk meramaikan kirab gunungan hasil logam.

Kegiatan yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw itu juga dimeriahkan penampilan grup drum band.

Selain wujud rasa syukur masyarakat desa setempat atas penghasilan yang diperoleh dari hasil kerajinan logam, kirab tersebut juga bertujuan untuk mempromosikan dan upaya mengangkat kembali potensi produk lokal berbahan logam agar bisa bersaing dengan produk impor.

“Masyarakat Desa Hadipolo sejak ratusan tahun yang lalu secara turun temurun memproduksi bermacam hasil logam yang dipasarkan di seluruh Indonesia bahkan merambah hingga mancanegara,” kata Ketua Panitia Kirab Gunungan Logam Muhammad Prayitno di Kudus, Senin seperti dilansir laman berita Antara.

Usai diarak keliling desa, gunungan hasil logam tersebut dibawa menuju makam sesepuh desa dan warga menggelar doa bersama keselamatan bangsa Indonesia.

Selain membawa hasil logam, warga juga membuat replika golok berukuran besar.

Puncak acara kirab, gunungan hasil bumi diperebutkan warga, sedangkan gunungan hasil logam yang isinya pisau, gunting dan benda tajam lainnya dilarang diperebutkan karena membahayakan.

Salah seorang pengrajin pisau di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kudus, yang juga panitia kirab, Sahri Baedlowi, mengakui dengan adanya kirab hasil logam itu Desa Hadipolo sebagai sentra pengrajin aneka kerajinan dari bahan logam akan lebih dikenal masyarakat.

“Karena kirab gunungan hasil logam baru pertama kali di Kudus, setidaknya bisa menjadi daya tarik wisatawan dari luar Desa Hadipolo maupun luar Kota Kudus untuk berkunjung,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya