Solopos.com, MAGELANG — Sebanyak 12.338 orang terlibat dalam tari sluku-sluku bathok di Alun-alun Kota Magelang, Minggu (2/7/2023).
Kegiatan yang ditujukan menyemarakkan HUT ke-77 Bhayangkara itu akhirnya diganjar rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).
Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024
Semula, tari sluku-sluku bathok ini diikuti 3.000 orang. Ternyata, jumlah peserta membeludak hingga 12.338 penari
Senior Manajer Muri, Sri Widayati, menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 12.338 penari. Pergelaran tari sluku-sluku bathok ini tercatat secara resmi sebagai rekor ke-11.037 Muri.
“Awal mula akan melibatkan 3.000 penari, tetapi dari verifikasi kami ternyata ada 12.338 penari,” katanya seperti dikutip dari Antara, Minggu.
Kapolres Magelang Kota, AKBP Yolanda Evalyn Sebayang, mengatakan rekor Muri hanya untuk melegalkan. Terlepas dari hal itu, tujuan utama kegiatan ini untuk menggerakkan banyak orang guna melestarikan budaya.
“Tarian sluku-sluku bathok ini filosofinya beristirahat sejenak untuk memusatkan pikiran dan tenaga guna menghadapi sesuatu yang besar di depan,” katanya.
Pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Pondok Pesantren Tegalrejo, Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), menyampaikan kegiatan dalam upaya melestarikan kebudayaan ini luar biasa karena dilakukan oleh Polri.
Pendekatan-pendekatan seperti itu harus terus dilakukan oleh Polri agar semakin dekat dan dicintai masyarakat. Hal itu sekaligus menjadi wahana sosialisasi kamtibmas.
“Hal ini menunjukkan bahwa kebudayaan bisa menjadi bahasa untuk kamtibmas, bahasa untuk penegakan hukum, dan lainnya,” kata dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
