SOLOPOS.COM - Bocah penjual makaroni di Semarang (Ika Yulianti/Facebook)

Kisah inspiratif tentang seorang bocah laki-laki di Semarang yang berjualan makroni dengan naik sepeda.

Semarangpos.com, SOLO-Seorang bocah laki-laki yang masih bersekolah kelas II sekolah dasar (SD) di Semarang menarik simpati netizen karena kegigihannya menjual makaroni goreng dengan sepedanya. Menurut penuturan Ika Yulianti di akun Facebook-nya, sepulang dari kantor dirinya bertemu dengan anak tersebut pada Rabu (3/2/2016).

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

“Hari Rabu kmrn [kemarin], sepulang dr kantor gak sengaja melihat anak kecil yg tengah mengayuh sepeda sambil membawa kardus berisi makaroni. Krn [Karena] penasaran, saya minta adik itu minggir, dan saya tanya macam2.. Ternyata namanya Eko, kelas 2 [II} di SD Pedurungan, tinggal di dkt [dekat] Perum Ganesha, tidak setiap hari dia jualan makroni keliling spt [seperti] itu, hanya pas ibunya kuat menggoreng dan membungkusi, maka ia akan keliling menjajakannya,” ujar Ika Yulianti, seperti dikutip Semarangpos.com dari Facebook, Jumat (5/4/2016).

Bocah penjual makaroni di Semarang (Ika Yulianti/Facebook)

Bocah penjual makaroni di Semarang (Ika Yulianti/Facebook)

Ika Yulianti menceritakan dirinya sempat menanyakan kehidupan bocah bernama Eko tersebut. Bocah tersebut berjualan untuk membantu ibunya yang sakit ginjal karena ayahnya sudah meninggal dunia.

“Deg..ya Robbi, terharu bgt mendengar ceritanya..seorang anak yatim yang rela membantu ibunya mencari nafkah halal.. Akhrnya saya meminta Eko untuk mengantar ke rumahnya, saya ingin bertemu dengan ibunya,” jelas Ika.

Ika kemudian bercerita bahwa dirinya ke kos tempat Eko dan keluarganya tinggal. Rumah kos yang ditinggali Eko, kata Ika, berukuran kurang lebih 3 meter x 3 meter. Di rumah kos tersebut Eko tinggal bersama ibunya bernama Dewi dan adiknya yang masih berumur dua tahun. Di kamar itu, mereka juga jualan kecil-kecilan.

“Ya Alloh, terharu sekali saya mendengar cerita Bu Dewi, meskipun masih SD kelas II, tapi pikirannya dewasa. Dia [Eko] jg bs [juga bisa] momong adeknya, dia [Eko] juga melarang ibunya ikut berjualan keliling, krn [karena] khawatir ibunya nanti sakit karena tidak kuat jalan jauh,” jelas Ika.

Postingan Ika cukup menarik simpati nitizen dengan puluhan like dan ribuan kali dibagikan.

“Nikmat nikmat mana lagi yang aku dustakan, ampuni aku ya Robbi, insyaallah kalau ke smg mau titip sesuatu buat eko ya mbak,” ujar Nur Fitriana mengomentari postingan Ika.

“Nuwun sharingnya mbak..mengingatkan diriku utk selalu bersyukur dan bersyukur,” imbuh pemilik akun Nunung Astuti.

“Bu Ika luar biasa, semoga Allah mengganti kebaikan hati njenengan sdh membantu eko. Selamat berjuang ya dek Eko semoga Allah membuka jalan kemudahan untuk pengobatan sakit ginjal Ibundanya Amin,” Nur Laela.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya