Jateng
Rabu, 16 Februari 2022 - 18:03 WIB

Kisah Ki Ageng Selo dari Grobogan, Nenek Moyang Raja-Raja Mataram

Latif Ghufron Aula  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ki Ageng Selo. (Demakkab.goid)

Solopos.com, GROBOGAN — Seperti daerah di Indonesia lainnya, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, juga memiliki cerita legenda yang menarik untuk diketahui, seperti kisah sosok Ki Ageng Selo.

Ki Ageng Selo dipercaya sebagai nenek moyang para Raja Mataram. Nama Ki Ageng Selo cukup masyhur di kalangan masyarakat Jawa.

Advertisement

Ia berasal dari Desa Sela, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan. Menurut cerita di masyarakat, ia memiliki keistimewaan yakni sakti mandraguna hingga dapat menangkap petir. Meski demikian, cerita tersebut belum diketahui pasti kebenarannya.

Dikutip dari situs resmi Kabupaten Grobogan, grobogan.go.id, Babad Tanah Jawa menyebut Ki Ageng Selo adalah keturunan Prabu Brawijaya V. Ayahnya bernama Ki Ageng Getas Pandowo memiliki tujuh anak antara lain Ki Ageng Selo, Nyai Ageng Pakis, Nyai Ageng Purna, Nyai Ageng Kare, Nyai Ageng Wanglu, Nyai Ageng Bokong, dan Nyai Ageng Adibaya.

Baca Juga: Ayam Pencok Khas Grobogan, Dulunya Sesajen di Bledug Kuwu

Advertisement

Ki Ageng Selo menyukai ritual bertapa di sejumlah tempat seperti hutan, gua, dan gunung. Kegiatan itu ia lakukan dengan bercocok tanam di sawah. Hasil dari bertani tak ia nikmati sendiri, melainkan dibagikan kepada tetangga yang kurang mampu.

Dalam berdakwah, Ki Ageng Selo mendirikan perguruan Islam. Muridnya pun datang dari berbagai wilayah. Salah satu muridnya yakni Mas Karebet yang kelak menjadi Sultan Pajang Hadiwijaya.

Ki Ageng Selo selalu memohon kepada Tuhan agar diberikan keturunan para raja yang kelak akan menguasai Tanah Jawa. Namun, harapannya itu sudah didahului Mas Karebet atau Ki Jaka Tingkir yang menjadi Sultan Pajang Pertama.

Advertisement

Berangkat dari Grobogan, Ki Ageng Selo menuju Demak guna mendaftar menjadi prajurit kerajaan. Syaratnya pun cukup ekstrem, diadu dengan banteng. Ki Ageng Selo berhasil membunuh banteng tersebut. Namun, ia takut terkena percikan darah si banteng. Hal itulah yang membuatnya tidak diterima menjadi prajurit Demak.

Baca Juga: Kisah Amangkurat I yang Bermesraan Dengan VOC

Singkat cerita, Ki Ageng Selo menikahi istri seorang dalang bernama Ki Bicak. Dari pernikahannya, ia dikaruniai tujuh anak antara lain Nyai Ageng Lurung Tengah, Nyai Ageng Saba (Wanasaba), Nyai Ageng Basri, Nyai Ageng Jati, Nyai Ageng Patanen, Nyai Ageng Pakis Dadu, dan bungsunya putra laki – laki bernama Kyai Ageng Enis.

Ki Ageng Enis memiliki putra Ki Agene Pamanahan yang kemudian menikahi putri sulung Ki Ageng Saba. Dari pernikahan tersebut, lahir Mas Ngabehi Loring Pasar atau Sutawijaya, yang kelak mendirikan Kerajaan Mataram.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif