Jateng
Selasa, 7 Juni 2022 - 16:42 WIB

Kisah Misteri Pasar Setan di Pendakian Gunung Sindoro

Yesaya Wisnu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunung Sumbing dan Sindoro. (Instagram)

Solopos.com, WONOSOBO — Kisah misteri di jalur pendakian Gunung Sindoro seperti tidak ada habisnya. Salah satunya adalah misteri keberadaan Pasar Setan di Gunung Sindoro.

Berdasarkan pantauan Solopos.com melaui kanal Youtube RJ5, Selasa (7/6/2022), seorang pendaki asal Jakarta, Bagas, menceritakan pengalaman mistisnya saat mendaki Gunung Sindoro pada pertengahan 2017 silam.

Advertisement

Bagas yang saat itu baru lulus SMA, bersama satu temannya mendaki via jalur Kledung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Dia berangkat dari Jakarta dan sampai di basecamp pendakian pada pukul 03.00 WIB dan beristirahat sejenak.

Saat waktu menunjukan pukul 06.00 WIB, Bagas dan temannya memulai pendakian. Namun saat berada di pos 1 jalur pendakian, mereka bertemu petani lokal yang menatap dengan tajam.

Advertisement

Saat waktu menunjukan pukul 06.00 WIB, Bagas dan temannya memulai pendakian. Namun saat berada di pos 1 jalur pendakian, mereka bertemu petani lokal yang menatap dengan tajam.

Petani lokal yang merupakan seorang pria paruh baya itu memperingatkan mereka jika melihat pasar di jalur pendakian, pastikan membeli sesuatu. Jika tidak membeli, kemungkinan mereka tidak bisa pulang.

Baca Juga: Cantik! Ini 5 Objek Wisata Alam di Blora

Advertisement

Sambil merokok, tiba-tiba Bagas tertidur dengan bersandar di sebuah pohon sambil memegang rokoknya yang masih menyala. Bagas yang kala itu dalam keadaan setengah sadar, tiba-tiba melihat sosok perempuan cantik yang wajahnya seperti orang Eropa. Gadis itu melihat dia dengan tatapan tajam hingga sosok gadis itu hilang saat teman Bagas menepuk pundaknya.

Singkat cerita, Bagas dan temannya melanjutkan pendakian dan sampai di pos 3. Di pos 3 tersebut, Bagas dan temannya bertemu dengan pendaki-pendaki lain yang sedang berkemah. Saat itu, jam menunjukan pukul 15.00 WIB. Kemudian Bagas dan temannya kembali melanjutkan pendakian untuk mencapai sunrise camp.

Baca Juga: Berusia 2 Abad, Inilah Gereja Tertua di Jawa Tengah

Advertisement

Saat akan melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Sindorom pendaki lain sebenarnya sudah memperingatkan untuk tetap tinggal, namun Bagas dan temannya tetap nekat mendaki.

Hingga saat tiba mendekati pos 4 pada malam harinya, mereka berdua memutuskan untuk berkemah. Saat berkemah tersebut, dia mulai merasa aneh karena melihat langit yang berwarna merah diikuti sambaran petir.

Misteri Pasar Setan

Selain itu, dia dan temannya juga mendengar keramaian dan singkatnya, mereka melihat pasar. Mereka merasa aneh karena saat itu waktu sudah malam hari dan mereka ada di jalur pendakian dan tidak mungkin jika ada pasar yang masih buka.

Advertisement

Anehnya lagi, mereka yang ada di pasar itu berwajah pucat dan berpakaian adat Jawa. Saat itu juga, Bagas teringat peringatan dari sang petani lokal yang menyuruh dia untuk membeli sesuatu dari pasar tersebut.

Baca Juga: Masih Aktif! Dahsyatnya Letusan Gunung Sindoro

Bagas sempat bingung harus membeli apa karena yang dijual semua terlihat aneh dan mengerikan. Seperti daging merah darah yang pekat. Hingga akhirnya, di salah satu kios penjual ada yang menjual tisu dan itulah yang Bagas beli.

Sesudah membeli tisu, Bagas dan temannya kembali melanjutkan perjalanan tanpa melihat ke belakang. Saat itu, semua yang ada di pasar melihat Bagas dan temannya. Sambil ketakutan dan hampir menangis, Bagas dan temannya tetap berjalan ke depan tanpa melihat belakang.

Hingga sampailah mereka ke sunrise camp dan bertemu banyak pendaki lainnya. Di puncak sunrise camp Gunung Sindoro itu, Bagas dan temannya sempat menikmati pemadangan puncak dan matahari terbit yang indah.

Baca Juga: Misteri Bank Gaib di Gunung Merbabu, Pesugihan?

Hingga akhirnya, mereka memutuskan untuk turun gunung. Saat turun, Bagas mulai merasakan keanehan lagi di mana tas yang dia bawa terasa berat dan badanya pegal semua. Bahkan tempat yang pada malam harinya berupa pasar, ternyata hanya berupa jurang.

Bagas dan temannya juga sempat diserang oleh anak macan kumbang namun akhirnya berhasil diusir oleh bantuan pendaki lainnya dengan menyalakan api. Bersama pendaki lainnya, Bagas dan temannya berhasil sampai basecamp dengan selamat.

Saat berada di basecamp, betapa kagetnya saat melihat tisu yang dibeli dari pasar ternyata berubah menjadi daun. Namun, Bagas dan temannya tetap bisa pulang ke Jakarta dengan selamat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif