Jateng
Senin, 1 Juli 2019 - 16:50 WIB

Kisah Orang Tua di Semarang, Rela Keluyuran Tengah Malam demi Daftar PPDB

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah (Jateng) sejak lama memang sudah mewanti-wanti bahwa proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online SMA Negeri tahun 2019 ini tak ditentukan faktor cepat-cepatan, melainkan zonasi.

Meski demikian, kondisi itu tak membuat para orang tua atau wali murid tenang. Mereka tetap berusaha mendaftarkan anaknya secepatnya begitu PPDB online dibuka, Senin (1/7/2019) dini hari atau mulai pukul 00.00 WIB.

Advertisement

Salah satunya adalah Edi. Warga Kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, itu rela begadang hingga larut malam guna mendaftarkan putri sematawayangnya masuk SMA Negeri 1 Semarang.

Padahal secara zonasi, Kelurahan Wonodri masuk dalam zona SMAN 1 karena hanya berjarak sekitar 2,2 kilometer (km). Meski demikian, hal itu tak membuat Edi tenang.

Advertisement

Padahal secara zonasi, Kelurahan Wonodri masuk dalam zona SMAN 1 karena hanya berjarak sekitar 2,2 kilometer (km). Meski demikian, hal itu tak membuat Edi tenang.

Semenjak Minggu (30/6/2019) tengah malam, ia sudah keluyuran mencari ruang publik yang menyediakan akses Internet di seputaran Jl. Sriwijaya. Hal itu dilakukan agar akses Internet tak tersendat saat mengakses situs web PPDB online Jateng.

”Saya standby sejak sejam sebelum situsnya dibuka. Begitu dibuka langsung daftar. Telat 3 menit, itu saja dapat urutan ke-80,” ujar pria berkepala plontos itu saat berbincang dengan Semarangpos.com, Senin pagi.

Advertisement

“Sekarang kalau zonasinya sama, kan yang dipertimbangkan faktor yang tercepat mendaftar. Sekarang anak saya daftar nomor 80, sampai siang urutannya turun jadi nomor 264. Padahal kuota untuk zonasi hanya 276,” imbuh Edi.

Edi pun berharap anaknya bisa diterima di SMAN 1. Jika pun tidak, dirinya sudah memiliki alternatif lain, yakni di SMAN 11 yang berjarak 3 km dari kantor kelurahannya dan SMAN 3 yang jaraknya berkisar 4,3 km.

”Ya, kalau di tiga pilihan itu tak diterima berarti sekolah di swasta,” ujar Edi dengan nada pasrah.

Advertisement

Terpisah Ketua Panitia PPDB SMAN 1 Semarang, Budiono, mengatakan hingga Senin pagi sudah ada sekitar 437 calon peserta didik baru yang mendaftar via online di sekolahnya. Dari jumlah sebanyak itu, yang menggunakan jalur zonasi berjumlah 278 siswa, prestasi dalam zona 86 siswa, jalur prestasi murni 60 siswa, dan sisanya, 13 siswa menggunakan jalur mengikuti orang tua pindah.

“Sejauh ini enggak ada masalah dalam proses PPDB online. Kalau pun ada hanya permasalahan kurangnya pemahaman siswa yang salah melakukan input maupun ingin cabut berkas. Kalau masalah server sejauh ini lancar,” ujar Budiono.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif