SOLOPOS.COM - Ikon Cepu sebagai Kota Minyak. (Istimewa/Facebook Cepu, Jawa Tengah, Indonesia)

Solopos.com, BLORACepu merupakan salah satu wilayah yang berada di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Cepu terletak di antara Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan Sungai Bengawan Solo sebagai pemisahnya.

Cepu dikenal juga sebagai kota minyak karena kaya akan alamnya yang melimpah berupa minyak bumi. Hal ini menjadikan Cepu lebih banyak dikenal dibandingkan dengan Blora. Terlebih lagi, nama Blok Cepu digunakan menyebut wilayah kontrak minyak dan gas bumi di wilayah Cepu dan sekitarnya.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, masyarakat Cepu khususnya dan Blora pada umumnya memiliki asal-usul tentang wilayah yang sekarang bernama Cepu ini. Ada beberapa versi dari cerita rakyat yang berkembang di daerah Cepu terkait dengan asal mula nama Cepu.

Satu di antaranya menyebutkan bahwa nama tersebut terlahir sejak masa Kerajaan Pajang. Dalam tradisi lisan yang berkembang di Blora disebutkan bahwa pada zaman dahulu di Kadipaten Panolan hidup tiga bersaudara, yakni Pangeran Benawa, Pangeran Giri Kusuma, dan Pangeran Giri Jati.

Di antara ketiga pangeran tidak menjalin komunikasi yang harmonis. Suatu ketika kedua kakak-adik, Pangeran Giri Kusuma dan Pangeran Giri Jati tidak sepakat dengan kebijakan yang dilakukan oleh sang kakak, yakni Pangeran Benawa sehingga keduanya merencanakan sebuah pemberontakan.

Hal itu dilakukan agar Pangeran Benawa mau mendengarkan usul dari kedua pangeran. Alkisah, akhirnya terjadi pemberontakan tersebut dan terjadilah sebuah perang saudara.

Pangeran Benawa memimpin langsung peperangan melawan kedua adiknya. Pasukan Pangeran Benawa kala itu sudah sampai di tepi Bengawan Solo, namun kemudian disergap oleh pasukan yang dipimpin sang adik.

Pangeran Benawa dan pasukannya berusaha mempertahankan diri dan mundur sampai di daerah yang berlumpur. Di daerah itu, Pangeran Benawa terjebak di dalam kubangan lumpur panas.

Pangeran Benawa pun tidak bisa melanjutkan peperangan karena terhambat oleh lumpur yang tingginya mencapai di atas lutut atau dalam Bahasa Jawa dikatakan tekan saknduwuring pupu. Oleh karena itu, tempat tersebut pada akhirnya diberi nama Cepu yang berasal dari kata mancep sepupu yang artinya “terbenam hingga paha”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya