SOLOPOS.COM - Suwarsinah, 80, juru kunci makam pahlawan nasional dr. Cipto Mangunkusumo di permakaman Watu Ceper, Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN — Meskipun sudah berusia 80 tahun, Suwarsinah selaku juru kunci makam dr. Cipto Mangunkusumo masih tanggap untuk membersihkan area makam keluarga besar dr. Cipto Mangunkusumo.

Diantar oleh anaknya setiap pagi, Suwarsinah berangkat dari rumahnya yang berada di Kampung Tanjungsari, Kelurahan Kupang, Ambarawa untuk membersihkan makam. Di sore harinya, ia pulang ke rumah.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Diakui Suwarsinah, kegiatan rutin tersebut sudah dilakukan sejak usia 7 tahun sampai sekarang. Awalnya, sang ayahlah yang menjaga makam atau menjadi juru kunci pemakaman keluarga besar dr. Cipto tersebut.

Setelah ayahnya meninggal, Suwarsinah dan adiknya secara bergantian menjaga makam dr. Cipto Mangunkusumo.

“Ayah saya dulu itu murid Pak Mangunkusumo, ayah dari dr. Cipto Mangunkusumo. Ayah diminta menjaga makam di sini, sampai sekarang saya teruskan,” terang Suwarsinah kepada Solopos.com, Selasa (15/8/2023).

Selain membersihkan makam, Suwarsinah juga bersedia memberikan informasi tentang sejarah dan sepak terjang dr. Cipto jika ada peziarah yang datang. Sebab, masih banyak orang yang belum begitu mengetahui sejarah dr. Cipto Mangunkusumo.

Dikatakan, area permakaman tersebut sampai saat ini masih diperuntukkan untuk keluarga besar dari Eyang Mangun Sastro, kakek dari dr. Cipto Mangunkusumo.

“Kalau permakaman ini khusus untuk keluarga besar dari keturunan Eyang Mangun Sastro yang memiliki lima anak. Mangun Sastro itu keturunan Majapahit,” ungkap Suwarsinah.

Diakuinya, makam dr. Cipto Mangunkusumo tak selalu ramai dikunjungi peziarah setiap hari. Peziarah yang datang biasanya pada hari tertentu, seperti mendekati Hari Kemerdekaan dan Hari Pahlawan.

Disebutkan, sudah banyak pemimpin negara yang datang berziarah ke makam dr. Cipto Mangunkusumo. Hal itu seperti Presiden Soekarno; Wakil Presiden RI, Boediono; Abu Rizal Bakrie; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; dan pemimpin daerah di Kabupaten Semarang.

Selain itu, biasanya menjelang pemilihan umum (pemilu) banyak calon legislatif maupun presiden yang datang berziarah di makam dr. Cipto Mangunkusumo.

Salah seorang peziarah, Nurfaik Abhan, mengaku berziarah ke makam dr. Cipto Mangunkusumo untuk kembali mengenang jasa para pahlawan menjelang Hari Kemerdekaan.

“Menjelang Hari Kemerdekaan, saya sempatkan berziarah di makam pahlawan. Cari-cari info di internet ketemu makam dr. Cipto Mangunkusumo di Ambarawa,” terang pemuda asal Kota Semarang ini.

Diakuinya, kehadiran juru kunci, Suwarsinah sangat membantu dirinya untuk mencari informasi tentang dr. Cipto Mangunkusumo. Sebab, selama ini dirinya tidak banyak tahu tentang perjuangan dr. Cipto Mangunkusumo.

“Tadi selesai mendoakan juga bisa ngobrol dengan juru kunci. Dapat cerita yang menarik dan cukup lengkap soal dr. Cipto Mangunkusumo dan keluarganya,” ungkap Abhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya