SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenggelam. (Medicalnewstoday.com)

Kisah tragis dialami nenek asal Ngaliyan, Kota Semarang, yang meninggal dunia di Sungai Beringin.

Semarangpos.com, SEMARANG — Kisah tragis dialami seorang nenek berusia 60 tahun, Walimah. Dia tenggelam ketika hendak menyeberangi anak Sungai Beringin, Semarang, setelah pulang dari bekerja di kebun.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Warga RT 002/ RW 009 Desa Desel, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, itu diduga terseret arus air yang deras di sungai tersebut. Tubuh Walimah ditemukan sudah meninggal dunia. “Korban nenek Walimah tenggelam sekitar pukul 19.00 WIB dan ditemukan sekitar pukul 23.15 WIB, Jumat [4/3/2016] sudah meninggal dunia,” kata Humas Basarnas Kantor SAR Semarang, Maulana Affandi, Sabtu (5/3/2016).

Tubuh korban Walimah, lanjut dia, ditemukan setelah dilakukan pencarian Tim Basarnas dan SAR Semarang dibantu warga sekitar dengan menyusuri Sungai Beringin. Jejak korban diketahui setelah warga menemukan pakaian nenek Walimah tersangkut di bebatuan sekitar Sungai Beringin.

Setelah ditelusuri, tubuh sang nenek ditemukan di belakang permakaman umum di Ngaliyan, Semarang. “Korban kemudian dievakuasi, serta diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” ujar Affandi.

Dia mengimbau masyarakat agar berhati-hati saat menyeberangi sungai pada musim penghujan karena air dapat secara mendadak meluap. “Pada musim penghujan ini kami juga imbau tidak bermain-main di sungai karena berbahaya,” imbau dia.

Sebelumnya, enam pelajar juga tenggelam ketika sedang berfoto selfie di Sungai Kaligarang, tepatnya di bawah Jembatan Tinjomoyo, Kota Semarang, Kamis (3/3/2016). Para pelajar itu tidak menduga kalau air sungai yang semula tenang secara tiba-tiba meluap dan menyeret tubuh keenam pelajar malang itu.

Penyebab meluapnya Sungai Kaligarang karena di Semarang bagian atas turun hujan deras sehingga airnya meluap. Dari enam pelajar korban kecelakaan air yang tenggelam itu, tiga berhasil diselamatkan warga sekitar, yakni Mayalea,15, Mirza Rohul, 16, dan Nur Wakhidah Putri, 15.

Sedangkan tiga orang korban meninggal dunia mereka adalah Johan Bagas Satria, 16, warga Manyaran Semarang, Iis, 14, dan Yuliana, 15, keduanya warga Nganglik, Tawang Mas, Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya