Jateng
Selasa, 11 Juli 2023 - 15:27 WIB

Kisah Transformasi Pabrik Gula Banjaratma Jadi Rest Area Heritage di Brebes

Sandra Kartika Hapsari  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Visualisasi dari Udara Rest Area Heritage KM 260B-Banjaratma, Brebes. (Istimewa/jatengprov.go.id)

Solopos.com, BREBES — Masyarakat yang kerap melintasi ruas tol Trans Jawa Pejagan-Pemalang tentunya sudah tidak asing lagi dengan keberadaan bangunan arsitektur kuno yang terletak di Rest Area KM 260B ini.

Bangunan tua yang didominasi material bata merah tanpa plesteran ini merupakan eks Pabrik Gula Banjaratma yang telah berdiri sejak tahun 1908.

Advertisement

Bangunan yang terletak di Desa Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini dialihfungsikan sebagai rest area dengan nama Rest Area Heritage KM 260B-Banjaratma.

Dilansir dari laman djkn.kemekeu.go.id pada Selasa (11/7/2023), pengalihfungsian bangunan pabrik ini dilatarbelakangi oleh proyek pembangunan jalan tol yang sedang masif dilakukan oleh pemerintah untuk menghubungkan antardaerah serta mengembangkan perekonomonian di daerah.

Dikarenakan sebuah tol membutuhkan fasilitas penunjang sebagai tempat istirahat dan pelayanan (TIP), pabrik tua ini bertransformasi menjadi rest area yang memuat pemberhentian pengisian bahan bakar minyak (BBM), fasilitas umum toilet, hingga masjid.

Advertisement

Dilansir dari laman jatengprov.go.id pada Selasa (11/7/2023), berbagai stand booth produk UMKM, mulai dari kuliner, batik, hingga lukisan pun turut mewarnai bangunan kuno dan menggugurkan kesan angker bangunan ini.

Suasana di dalam Rest Area Heritage KM 260B-Banjaratma, Brebes (Istimewa/jatengprov.go.id)

Informasi yang dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id menyebutkan Pabrik Gula Banjaratma didirikan pada tahun 1908 oleh N. V. Cultuur Maatschappij, sebuah perusahaan perkebunan yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda.

Sempat meraih kejayaannya, Pabrik Gula Banjaratma terpaksa harus mengakhiri kegiatan operasionalisasinya pada tahun 1997 dikarenakan kerugian yang terus meningkat serta ketidakseimbangan antara keuntungan dan biaya operasional yang dikeluarkan.

Advertisement

Pada akhirnya, pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 10,5 hektare ini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang kemudian disulap menjadi ikon wajah baru di Rest Area KM 260B.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif