Jateng
Rabu, 11 Mei 2016 - 11:50 WIB

Kodam IV/Diponegoro Kirim Ratusan Prajurit ke Perbatasan RI-Papua Nugini

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI. Jaswandi memberikan ucapan selamat kepada prajurit TNI yang akan berangkat tugas di perbatasan RI dan Papua Nugini pada pelapasan di Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang, Selasa (10/5/2016). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa)

Kodam IV/Diponegoro memberangkatkan ratusan prajurit Yonif 407/Padma Kusuma dan Yonif Mekanis 413/Brigif 6/Divisi 2/Kostrad ke wilayah perbatasan RI dan Papua Nugini.

Semarangpos.com, SEMARANG – Ratusan prajurit TNI dari Balayon Infantri (Yonif) 407/Padma Kusuma, Tegal dan Yonif Mekanis 413/Brigif 6/Divisi 2/Kostrad diberangkatkan untuk menjalankan tugas operasi pengamanan perbatasan wilayah negara Republik Indonesia (RI) dan Papua Nugini di Papua.

Advertisement

Pemberangkatan satuan tugas (satgas) Yonif 407/Padma Kusuma dan Yonif Mekanis 413/ Brigif 6/ Divisi 2/Kostrad menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Parigi. Upacara pemberangkatan dipimpin Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI. Jaswandi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa (10/5/2016).

Pangdam IV/Diponegoro dalam amanatnya meminta kepada seluruh prajurit agar selalu menunjukkan sikap dan tindakan serta kemampuan terbaik dalam melaksanakan tugas di daerah operasi. “Keberhasilan dalam setiap pelaksanaan tugas, menjadi ukuran penting bagi profesionalitas para prajurit satgasYonif 407/PK dan Yonif Mekanis 413/ Brigif 6/ Divisi 2/Kostrad,” katanya.

Pelaksanaan tugas operasi, sambung Jaswandi, merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi seorang prajurit karena merupakan bentuk kepercayaan dari pimpinan TNI. Pasalnya, lanjut dia, hanya prajurit TNI yang terlatih dan siap secara fisik dan mental yang bisa diberangkatkan ke medan tugas operasi yang penuh risiko. “Jadi tidak semua prajurit TNI bisa berangkat ke medan tugas operasi,” tandasnya.

Advertisement

Pangdam berpesan, kepada para prajurit TNI Kodam IV/Diponegoro saat berada di daerah operasi agar memahami situasi dan kondisi wilayah perbatasan Papua dengan segala dinamika yang berkembang saat ini. Untuk itu, perlu dipelajari daerah penugasan dalam berbagai sudut pandang, di antaranya penduduk, wilayah budaya, dan karakter masyarakat Papua.

“Meski daerah Papua terutama perbatasan RI dengan  Papua Nugiri dinilai relatif aman, namun para prajurit agar senantiasa waspada dan tidak lengah serta selalu melaksanakan disiplin tempur maupun disiplin perorangan di daerah penugasan,” harap Pangdam.

Menurut Pangdam, beberapa permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian adalah ke luar masuknya warga secara ilegal di Papua Nugini, penyelundupan barang dan senjata, serta tindak kriminal seperti pencurian. “Para prajurit harus dapat bertindak profesional dan proporsional guna menjaga nama baik satuan di tempat tugas,” tandasnya.

Advertisement

Kepada keluarga prajurit Kodam IV/Diponegoro yang ditinggal bertugas di perbatasan RI-Papua Nugini, Pangdam menjamin tidak terlantar, karena akan memenuhi kebutuhan dan keperluan mereka.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif