Jateng
Jumat, 5 Januari 2024 - 18:08 WIB

Kolaborasi Bareng Gus Mus, FWPJT Gelar Silaturahmi Budaya

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kiai Mustofa Bisri atau yang karib disapa Gus Mus bersama Ketua FWPJT, Damar Sinuko. (FWPJT)

Solopos.com, SEMARANG — Forum Wartawan Pemprov-DPRD Jawa Tengah (FWPJT) menggelar acara kegiatan budaya yang menghadirkan kiai kharismatik asal Rembang, KH A. Mustofa Bisri atau yang karib disapa Gus Mus.

Kegiatan bertajuk Silaturahmi Kebudayaan yang mengambil tema “Makin Meng-Indonesia Bareng Gus Mus” itu akan digelar di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Jalan Sriwijaya, Kota Semarang, Jumat (12/1/2024) pukul 19.00 WIB. Masyarakat yang ingin hadir dalam acara ini pun tidak dipungut biaya alias gratis.

Advertisement

Ketua FWPJT, Damar Sinuko, mengatakan acara silaturahmi budaya merupakan amanah dari Gus Mus. Tujuannya, agar masyarakat Indonesia tidak lupa bahkan meninggalkan ke-Indonesia-annya, terlebih pada masa pilpres dan pemilu seperti saat ini.

“Ini dawuhe abah Gus Mus langsung, dan kita menindaklanjutinya sebagai amanah dari guru bangsa yang sangat penting terkait nasionalisme dan Keindonesiaan,” kata Damar, Jumat (5/1/2024).

Selain Gus Mus, ikut serta sejumlah budayawan kenamaan yang akan terlibat sebagai penampil. Di antaranya adalah Sutardji Calzoum Bachri, Sutanto “Mendut”, Nasirun, Timur Sinar Suprabana, Sosiawan Leak, Beno Siang Pamungkas, Triyanto Triwikromo dan grup rebana Laila Majenun.

Advertisement

“Sejumlah seniman budayawan berminat dan ikut hadir terlibat acara ini. Ada pak Sutardji Calzoum Bachri, Sutanto “Mendut”, Sosiawan Leak dan pelukis pak Nasirun. Dari Semarang, ada pak Timur Sinar Suprabana, mas Beno Siang Pamungkas dan mas Triyanto Triwikromo”, tambah Damar.

Damar menyebut ikut tampilnya sejumlah budayawan tersebut muncul karena kesamaan keprihatinan banyak masyarakat, tak terkecuali kalangan seni yang ikut dalam dukung mendukung dunia politik. Tak terkecuali sikap Gus Mus yang berang karena mencoba ditarik ke politik praktis kelompok yang menamakan Majelis Permusyawaratan Rembang.

“Sepertinya beliau-beliau ini punya kesamaan keprihatinan terkait sikap kalangan budayawan di perpolitikan. Salah satu yang kami dengar langsung adalah berangnya Abah Gus Mus saat akan ditarik ke politik praktis oleh kelompok MPR, Majelis Permusyawaratan Rembang”, jelas Damar.

Advertisement

Beberapa tahun lalu, FWPJT juga sempat meluncurkan buku kumpulan puisi berjudul “Ayat Dewa Pamungkas dari Timur”, yang ditulis oleh Gus Mus, Timur Sinar Suprabana dan dua jurnalis senior Beno Siang Pamungkas dan Agoes Dhewa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif