Komite Eksekutif PSSI menganggap keberadaan suporter nakal sebagai dosa manajemen klub.
Semarangpos.com, SEMARANG – Anggota Komite Eksekutif PSSI Johar Lin Eng menilai tingkah laku buruk suporter di luar stadion merupakan dosa dari manajemen tim yang menaungi pendukungnya itu. “Klub memiliki kewajiban untuk membina suporter,” tegas Johar di Kota Semarang, Jumat (28/7/2017).
Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%
Atas dasar itulah, lanjut dia, klub juga harus berperan untuk mewujudkan suasana yang aman dan terhindar dari sanksi. Menurut dia, kenakalan suporter di luar stadion sekalipun merupakan tanggung jawab PSSI, dalam hal ini Komisi Disiplin. “Tidak hanya di dalam, di luar stadion sekalipun juga akan terkena sanksi komisi disiplin,” katanya.
Adapun sanksi yang akan dijatuhkan, khususnya kepada klub, lanjut dia, bervariasi tergantung tingkat pelanggarannya. “Klub bisa dihukum main tanpa penonton, bahkan bisa juga menjalani pertandingan usiran,” kata Ketua Asosiasi PSSI Provinsi Jawa Tengah tersebut.
Sebelumnya, Polda Jawa Tengah mengevaluasi pelaksanaan berbagai pertandingan Liga 2 Indonesia untuk wilayah provinsi ini dan Yogyakarta, menyusul gesekan antarpendukung yang menewaskan satu orang di Temanggung. Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Indrajoit mengatakan pertemuan ini merupakan bentuk keprihatinan atas pelaksanaan pertandingan Liga 2 beberapa waktu terakhir.
Menurut dia, keributan superter yang terjadi di luar stadion tidak bisa dibiarkan. “Jangan beri contoh jelek. Koordinator lapangan bertanggung jawab terhadap superter,” katanya.
Kejadian terakhir yang melibatkan suporter PSS Sleman di Temanggung hingga menewaskan satu orang, menurut dia, harus ditindak tegas pelakunya. “Jangan sampai terulang, jangan sampai mencoreng dunia sepak bola,” katanya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya