SOLOPOS.COM - Ilustrasi kedelai (Gonatureplus.com)

Komoditas kedelai terdampak kemarau yang mengakibatkan stok kedelai lokal semakin sedikit.

Kanalsemarang.com, KUDUS-Stok kedelai lokal di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, saat ini mulai menipis menyusul musim kemarau ekstrem, namun stok kedelai impor masih berlimpah.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

“Selain musim kemarau yang dianggap terlalu ekstrem, pasokan air irigasi mulai langka, beberapa daerah juga selesai panen tanaman kedelai sehingga stok kedelai lokal di pasaran berkurang,” ujar Ketua Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia Kudus Amar Ma’ruf di Kudus, Senin (3/8/2015).

Pasokan kedelai yang diperoleh sebelumnya, kata dia, berasal dari Purwodadi, Jember, Lamongan, Bali, Madura dan Purworejo.

Sementara stok kedelai yang masih tersisa, kata dia, hanya 15 ton dan dimungkinkan tidak ada lagi penambahan pasokan kedelai lokal.

Kondisi berbeda, lanjut dia, terjadi pada kedelai impor stoknya justru tersedia cukup.

Stok kedelai impor saat ini, kata dia, mencapai 60 ton dan masih bisa bertambah sesuai kebutuhan.

Meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin melemah, kata dia, harga jual kedelai justru cenderung murah karena saat ditawarkan Rp6.750 per kilogram.

Harga jual kedelai impor tersebut, kata dia, mengalami kenaikan tipis sebesar Rp50 dibanding akhir Juli 2015 hanya Rp6.700/kg.

Fluktuasi nilai tukar rupiah selama ini, kata dia, memang tidak terlalu berpengaruh terhadap harga jual kedelai impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya