Jateng
Minggu, 31 Januari 2016 - 13:50 WIB

KOMUNITAS PIPA TEMBAKAU : Menikmati Tembakau dengan Cara Berbeda

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu anggota Pipe Tobacco Club Indonesia (PTCI) Chapter Semarang, M. Baikhuni, tengah menunjukkan koleksi pipa tembakau atau cangklong buatannya di Dusun Glodogan RT 7, RW III, Desa Hargosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jumat (29/1/2016).

Pipa tembakau atau cangklong belakangan ini mulai digemari oleh para penikmat tembakau di Indonesia.

Semarangpos.com, BAWEN – Ada banyak cara yang dilakukan orang-orang untuk menikmati tembakau. Mulai dari menikmati daun yang mengandung nikotin ini dari hasil olahan rokok, maupun menggunakan alat penghisap cangklong atau pipa tembakau.

Advertisement

Di Indonesia, lazimnya orang lebih memilih menikmati tembakau melalui hasil olahan, seperti rokok. Namun, tak jarang pula di antara mereka yang menikmati tembakau dengan menggunakan cangklong.

Penggunaan alat hisap tembakau ini sebenarnya sudah eksis sejak 1800-an dan dipopulerkan oleh oleh dua tokoh fiksi, Sherlock Holmes dan Popeye The Sailorman.

Advertisement

Penggunaan alat hisap tembakau ini sebenarnya sudah eksis sejak 1800-an dan dipopulerkan oleh oleh dua tokoh fiksi, Sherlock Holmes dan Popeye The Sailorman.

Namun, di Kota Semarang komunitas pengguna cangklong ini baru bermunculan pada 2009 lalu yang tergabung dalam sebuah wadah yang bernama Pipe Tobacco Club Indonesia (PTCI) Chapter Semarang. Selain sebagai ajang sosialisasi, komunitas ini juga menjadi tempat bertukar informasi terkait pipa dan tembakau.

Salah satu anggota komunitas ini, M. Baikhuni, mengaku ada sensasi tersendiri dalam menikmati tembakau melalui pipa. Terlebih lagi, jika pipa yang digunakan tergolong unik dan memiliki nilai seni.

Advertisement

Baikhuni mengaku untuk menikmati tembakau dari cangklong tak semudah seperti menghisap rokok. Ada beberapa hal yang harus dikerjakan mulai dari meracik tembakau, membakar, hingga cara menghisapnya.

“Memang ribet. Tapi dari ribet itu justru menjadi unik,” imbuh pria yang mengaku telah mengoleksi cangklong hingga 150 buah.

Aneka jenis cangklong.

Advertisement

Sementara itu salah satu pencetus PTCI Chapter Semarang yang juga pembuat cangklong, Patrik Budi, mengaku tak hanya dari cara menghisap yang harus diperhatikan oleh para pengguna cangklong. Agar kualitas tembakau tetap terjaga, cangkong yang digunakan harus rajin dirawat.

“Membersihkannya cukup mudah. Lubangnya cukup direndam dengan air panas, sementara stem atau gagang yang terbuat dari tanduk kerbau direndam pakai alkohol. Itu supaya kerak-keraknya hilang,” terang Patrik.

Patrik mengaku untuk PTCI Chapter Semarang akhir-akhir ini jarang meggelar pertemuan secara regular. Mereka hanya berkumpul jika ada tamu dari luar kota di café-café maupun Lapangan Simpang Lima.

Advertisement

Jika Anda berminat menjadi pengguna cangklong, untuk mendapatkannya cukup mudah. Anda bisa membelinya di Toko Putu Cuwe, Ambarawa atau memesan secara online melalui akun Facebook Papapuki Pipe. Untuk mendapatkannya, Anda cukup merogoh kocek sekitar Rp200.000-Rp3 juta, tergantung jenis cangklongnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif