SOLOPOS.COM - Ilustrasi kesenian melukis huruf. (burlapandblue.com)

Komunitas seni Semarang Coret terus meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kesenian melukis huruf.

Semaeangpos.com, SEMARANG — Komunitas seni melukis huruf secara manual dengan tangan Semarang Coret terus berupaya meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni tersebut. Selama lebih dari setahun ini, komunitas seni itu secara periodik menggelar workshop dan pameran kesenian melukis huruf.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

“Masyarakat sering meremehkan seni melukis ini, padahal semua tulisan berbasis digital seperti ‘Times New Roman’ telah melalui proses manual terlebih dahulu dalam pembuatannya. Ini perlu diapresiasi,” kata salah seorang anggota komunitas seni itu, Danang, di Semarang, Kamis (4/8/2016).

Komunitas seni yang terbentuk lebih dari satu tahun di bawah naungan Komunitas Belmen atau Belajar Menulis ini selalu berusaha meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni melukis huruf dengan cara mendekatkan diri ke masyarakat melalui workshop yang terbuka untuk umum.

“Dalam workshop itu biasanya kami memberikan materi tentang teknik dasar melukis huruf juga memberikan pemahaman tentang beberapa jenis dan bagaimana penggunaan tulisan agar hasil karya mereka terlihat harmonis. Selain itu, agar mereka paham bahwa karya manual patut dihargai lebih,” katanya sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Dia juga menambahkan selain mengadakan workshop, komunitas Semarang Coret mengadakan pameran-pameran kecil yang biasanya bertempat di suatu acara tertentu. “Di tiap pameran biasanya pengunjung selalu antusias dengan karya-karya kami, dengan cara ini juga kami berusaha membuat karya yang terbaik agar meningkatkan tingkat apresiasi masyarakat terhadap seni ini,” katanya.

Menurutnya, tidak hanya apresiasi masyarakat yang kurang tetapi juga masih kuranngnya apresiasi antar seniman di Semarang. “Kendala kami paling utama adalah apresiasi masyarakat itu sendiri. Untuk kendala lain mungkin kurangnya wadah atau galeri di Semarang untuk seniman-seniman indie seperti kami,” katanya.

Oleh karena itu, dia berharap agar para pelaku seni melukis huruf manual lebih berani berkarya meski apresiasi masyarakat masih kurang. Dengan begitu seni menulis huruf secara manual tidak lagi dipandang sebelah mata.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya