SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (Dok/JIBI)
Kondisi ekonomi tampaknya tak dipengaruhi oleh pelaksanan pilkada.
Kanalsemarang.com, SEMARANG-Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah menyatakan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) tidak memengaruhi inflasi di Jateng.
“Selama ini, pelaksanaan pilkada hanya berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dari sektor usaha skala kecil hingga besar dan tidak berpengaruh terhadap indeks harga konsumen,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Jam Jam Zamachsyari di Semarang, Kamis (1/10/2015).
Menurut dia, permintaan pihak-pihak tertentu terkait pelaksaan pilkada salah satunya alat peraga untuk kampanye memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi untuk sektor-sektor tertentu.
Misalnya saja pesanan kaus dari peserta pilkada, dengan jumlah pesanan yang mencapai ratusan tentu akan menggerakkan operasional di beberapa sektor di antaranya industri garmen, sablon, dan penjualan pewarna tekstil.
“Selain itu, jika misalnya industri sablon kekurangan tenaga kerja, tentu mereka akan menambah jumlah tenaga kerja. Inilah yang disebut berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Pihaknya berharap, pada pilkada serentak Jawa Tengah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Desember mendatang memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi secara signifikan.
“Di Jawa Tengah kan ada 21 kabupaten/kota yang menggelar Pilkada, artinya ada sekitar 75 persen dari seluruh daerah di Jateng. Mudah-mudahan pelaksanaan yang cukup masif ini memberikan dampak yang baik bagi ekonomi di Jawa Tengah,” katanya.
Sementara itu, diakuinya kondisi tersebut terjadi pada pilkada maupun pilpres pada tahun-tahun sebelumnya.
“Biasanya, pertumbuhan ini akan kelihatan selama tiga bulan jelang pilkada,” katanya.