SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Kondisi ekonomi sedang lesu menyusul pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika.

Kanalsemarang.com, PEKALONGAN-Para pengrajin tempe dan tahu di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, berancang-ancang menaikkan harga jika harga kedelai terus naik.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Perajin tempe, Samsul di Pekalongan, Minggu (30/8/2015), mengatakan para pengrajin tempe dan tahu kini masih terus memantau harga kedelai apakah akan terus naik atau stabil.

“Jika harga kedelai masih terus mengalami kenaikan maka kami terpaksa akan ikut menaikkan harga tempe dan tahu,” katanya.

Ia mengatakan kenaikan harga kedelai secara langsung berdampak negatif terhadap omset ataupun pendapatan yang mereka peroleh.

“Sejak terjadi kenaikkan harga kedelai, pendapatan pengrajin tempe dan tahu turun Rp20.000 hingga Rp30.000 per hari karena kami masih menjual tempe dengan harga tetap,” katanya.

Menurut dia, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berimbas terhadap para pengrajin tempe dan tahu karena pengedaan kedelai masih mengimpor.

Harga kedelai, kata dia, naik secara bertahap mulai harga Rp6.000 per kilogram menjadi Rp7.000/kg dan kemungkinan bisa mencapai Rp8.000/kg.

“Hanya saja, saat ini kenaikan harga kedelai belum terlalu signifikan sehingga kami masih bisa bertahan menjual harga tempe dengan tetap meski relatif merugi,” katanya.

Distributor kedelai Kuripan Kidul, Kota Pekalongan, Sakhowi mengatakan kenaikan kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah belum mempengaruhi harga kedelai impor.

“Melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga mencapai Rp13.900 belum berpengaruh terhadap harga kedelai impor di Kota Pekalongan,” katanya.

Ia menambahkan harga kedelai impor saat ini masih stabil yaitu Rp7.100 per kilogram untuk jenis kedelai bola hijau, jenis SBS hijau Rp7.200/kg, dan SBS merah Rp7.500/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya