Jateng
Selasa, 3 November 2015 - 01:50 WIB

KONDISI EKONOMI : Jateng Alami Deflasi 0,04%, Ini Penyebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja)

Kondisi ekonomi Jateng pada Oktober 2015 mengalami deflasi sebesar 0,04%.

Kanalsemarang.com,SEMARANG—Penurunan harga cabai menjadi pemicu deflasi di Jawa Tengah sebesar 0,04% pada Oktober 2015 atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 0,15%.

Advertisement

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Jateng, Jam Jam Zamachsyari mengatakan perkembangan harga berbagai komoditas pada Oktober 2015 secara umum mengalami penurunan.

Menurutnya, komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi di Jateng yakni cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, dan cabai hijau.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Jateng, pada Oktober 2015 terjadi deflasi sebesar 0,04% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,38 lebih rendah dibandingkan September 2015 yang mengalami deflasi sebesar 0,15% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,42.

Advertisement

Dia menambahkan deflasi yang disebabkan penurunan harga ditunjukkan dengan terjadinya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,49%; kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,05%; kelompok sandang sebesar 0,02% dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01%.

Dari enam ibukota provinsi di Pulau Jawa, lima kota mengalami deflasi dan satu kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 0,34% diikuti Serang sebesar 0,30%.

“Adapun Semarang mengalami deflasi sebesar 0,16%; Bandung sebesar 0,06% dan DKI sebesar 0,05%. Sedangkan inflasi terjadi di Yogyakarta sebesar 0,01%,” terangnya dalam keterangan di BPS, Senin (2/11/2015).

Advertisement

Adapun, inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga ditunjukkan dengan kenaikan indeks terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 0,30% diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,20% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,19%.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif