SOLOPOS.COM - Dewan juri saat melakukan penilaian ikan Koi dalam mini kontes Koi Salatiga, Minggu (5/3/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Kontes ikan koi perdana yang di gelar di Kota Salatiga langsung menyedot antusias puluhan penghobi ikan koi dari berbagai kota di Pulau Jawa, Minggu (5/3/2023). Sebanyak 854 ekor ikan yang juga disebut sebagai lambang kesuksesan itu beradu kecantikan dan kualitas.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga, Henny Mulyani, menyebut mini kontes koi menjadi yang pertama. Pihaknya mendorong kontes ini untuk menggali potensi Kota Salatiga.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

“Kami kan tidak punya laut. Untuk perikanan yang bisa diangkat adalah ikan hias. Salah satunya ikan Koi. Alhamdulillah, peserta luar biasa. Sebanyak 854 itu sebuah angka besar,” ungkap Henny kepada Solopos.com, Minggu.

Kontes yang digelar di Lapangan Tennis Indoor Tridanggo Salatiga itu diikuti peserta dari berbagai kota di Pulau Jawa. Menurut Henny kontes ini juga akan meningkatkan perekonomian Salatiga.

“Ini berapa hotel, berapa kuliner, belum yang lainnya. Tentang piala, transportasi. Artinya multi efeknya kan banyak,” terang dia.

Ketua Umum Asosiasi Pecinta Koi Indonesia, Santoso, mengatakan kontes Koi memang bisa menumbuhkan perekonomian. Sebab, banyak peserta yang datang dari berbagai kota. Menurutnya kontes pertama di Salatiga ini animonya sangat luar biasa.

“Salatiga baru pertama kali mengadakan kontes sudah bisa menembus 850-an,” terang pria yang juga dewan juri mini kontes koi Salatiga ini.

Dijelaskan Santoso, penilaian kontes ini berdasarkan kualitas tubuh ikan, kulit, dan pola yang ada ditubuh ikan.

“Jadi yang bagus, bodi yang gemuk tapi perutnya tidak buncit. Terus kalau kulit yang shining yang mengkilap dan rapi. Terus baru pola letak warnanya itu,” bebernya.

Dijelaskan, untuk kontes kali ini ada 21 jenis ikan Koi. Sementara untuk kategorinya terbagi menjadi lima kelas, masing-masing ghosanke, melati, anggrek, cempaka, dan kamboja. Pembagian kelas ini sesuai dengan corak warna dan jenis ikan.

“Paling banyak diminati kelas ghosanke. Tapi untuk tren akhir-akhir ini karena ikan polosnya Indonesia atau kelas kamboja cukup bagus. Sekarang peserta ghosanke dan kamboja ini hampir sama,” ungkap dia.

Salah seorang peserta kontes asal Wonosobo, Inuk, mengaku bersama teman-temannya membawa 80 ekor ikan Koi untuk kontes kali ini.

“Hampir semua kelas ikut. Hampir semua ukuran kami bawa,” terangnya.

Inuk membeberkan dirinya membawa tiga ikannya yang sudah menjadi langganan juara di kontes di Salatiga ini. Dikatakan secara perawatan, ikan kontes memang sudah berbeda sejak pemilihan indukan.

“Perawatan bodi, warna harus kami push lah biar bagus,” ungkapnya.

Diakui, jika ikan sudah pernah juara kontes harganya bisa naik berkali-kali lipat. Bahkan harganya sesuai dengan keinginan pemilik ikan.

“Ya kalau sudah pernah juara begitu sih bahasanya kalau harga sengomongnya orang yang punya ikan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya