SOLOPOS.COM - Ilustrasi biji kopi (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Kopi Jateng diharapkan Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei bisa diterima pengusaha asing.

Semarangpos.com, SEMARANG — Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei memperkenalkan komoditas kopi asal Jawa Tengah kepada para pengusaha asing yang bergerak di usaha perdagangan kopi. Para saudagar kopi asal Taiwan itu diajak langsung melihat perkebunan kopi melalui acara yang dilabeli tajuk Tour de Coffee.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

“Untuk kegiatan ini namanya Tour de Coffee, kami mengajak buyer kopi Taiwan untuk mengunjungi perkebunan kopi di Pangalengan Jawa Barat dan Banaran Semarang,” kata Wakil Kepala KDEI di Taipei Siswadi di Semarang, Kamis (4/8/2016).

Pada kunjungan tersebut, para buyer asal Taiwan itu diajak melihat proses penanaman, panen, proses pengolahan kopi hingga siap saji. “Dengan begitu mereka akan tahu bagaimana kualitas kopi asal Indonesia, salah satunya Jawa Tengah,” katanya.

Tour de Coffee juga dimaksudkan untuk memperkenalkan para tengkulak kopi kelas dunia itu dengan eksportir kopi asal Indonesia. Dengan dipertemukannya para buyer dengan eksportir kopi diharapkan dapat memotong mata rantai, khususnya di jaringan trader.

Kepala Bidang Perdagangan KDEI di Taipei Ikhwan Aman mengatakan dengan memotong mata rantai di jaringan trader, sehingga para buyer itu dapat memangkas harga beli kopi Jateng antara 30%-40%. “Mereka cukup berhubungan langsung dengan asosiasi eksportir, tanpa harus membeli dari trader yang justru berasal dari negara lain yang bukan penghasil kopi,” katanya.

Kegiatan Tour de Coffee tersebut dilakukan karena konsumsi kopi di Taiwan, khususnya tiga tahun terakhir ini, tumbuh antara 45%-50%. Kondisi tersebut berdampak pada meningkatnya ekspor kopi Indonesia ke Taiwan.

Berdasarkan data dari KDEI di Taipei, pada 2013, ekspor kopi dari Indonesia ke Taiwan 5,21 juta ton dengan nilai 16,81 juta dolar AS, pada 2014 meningkat menjadi 6,73 juta ton dengan nilai 21,35 juta dolar AS, dan pada 2015 meningkat menjadi 7,10 juta ton dengan nilai 23,53 juta dolar AS.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya